Sabtu, 18 Juni 2011

Gara-gara Kucing dan Udang

Pagi tadi, saya dan Opi (suami saya) sarapan berdua sebelum berangkat beraktivitas. Awalnya semua berjalan normal.Hingga...terjadilah sebuah peristiwa kecil yang membuat suasana sedikit berubah.

Awal ceritanya begini. ...


"Alice (kucing) mana,ya Opi..." tanyaku sambil mengunyah udang goreng tepung sarapanku.

"Ittuuww..." kata Opi. Bibirnya berubah jadi telunjuk, mengarah ke Alice yang sedang menjilati badannya di kursi makan. Alice ketutupan meja berikut taplak-taplaknya sehingga aku tak melihat betina putih belang-belang itu.

"Meow..." kataku ke Alice sambil memamerkan seekor udang goreng tepat di hidung pink kehitam-hitaman miliknya.Alice manatap tajam. Aku memberi kode agar dia beranjak dan segera makan.

Kucing remaja hasil adopsianku itupun segera turun dari kursi dan melenggang mengikuti ke dapur kotor di belakang.

"Omi!" Tegur Opi. Wajahnya berubah tak ramah. "Jangan biasakan ngasih makan kucing kalo kita belum selesai makan.." katanya penuh keberatan.

"Gapapa Opi.." kataku sembari melempar udang jatah Alice ke lantai. Alice mengendus-endus pelan. Ternyata hal ini semakin membuat Opi tak suka.

Opi : "Jangan lempar ke lantai Omi. Tunggu kita selesai makan. Jangan biasakan ngasih makan kucing waktu kita lagi makan.."

Aku : "Alice lapar, Opi..kasian"

Opi : "Hewan itu, akan terbiasa kalo kita biasakan. Kita terbiasa melempar makan saat sedang makan, nanti dia akan mengganggu kita makan, dikira mau dikasih makan juga..."

Opi : "Opi kok melarang kucing makan..."

Opi : "Lho? kapan Opi melarang? Opi cuma minta, setelah kita makan baru kasih dia makan.."

Aku : "Tapi Alice kelaparan, Opi...Kasian" (dalam hati mikir..cuma ngasih makan ini to Alice ngemil... Kok sampe segitunya sih...)

Opi : "%%$T33..xZ!@....*!M&^_ZZ..!"

Aku : "%&**L$!~....F+_%$#C..."

akhirnya...

Makan dalam diam.

Selesai makan..........

Opi : "Coba liat dapur. Benar kah Alice kelaparan?"

Aku menengok ke dapur. Ternyata udang tadi tergeletak sehat wal afiat. Tak ada sedikitpun dimakan oleh Alice.Aku menengok ke Alice yang ternyata sudah kembali ke kursi kesayangannya..tidur-tiduran..

"Mungkin Alice hamil, Opi. Jadi dia ndak nafsu makan..." belaku.

Nah..ini kata-kata pamungkas Opi yang bikin aku "ngena" banget.

"Omi..bisa ngga. Sekali aja. Kalo memang salah, mengakui kesalahan....".

Ouch..

Aku peluk Opi.

"Iya Opi. Maaf ya. Opi jangan marah-marah terus. Omi ngeri liat Opi marah-marah..." soalnya emang suamiku aslinya ga suka marah... :)

Insya Allah kedepannya saya berusaha jadi orang yang tidak keras kepala lagi. makasih Opi. Luv U...Oh ya..makasih juga Alice The Cat. Pola makanmu hari ini, memberi pelajaran baru bagiku .. muah :*

5 komentar:

sichandra mengatakan...

yaap , semoga kedepannya gak jadi pribadi yang keras kepala :D hehhe

Mimi Chatz mengatakan...

bang chandra : amiiiinnn heheheheh gapapa yang penting lembut hatinya bang wkwkwkwkkw

emon mengatakan...

niat suami mbak mimi baik kok ;)
jadi inget sepupuku. sifatnya persis sama kaya mbak. suka bikin gemes.
hihi ;p

tapi, pelukan memang permintaan maaf yang paling jitu ya.hihi

Mimi Chatz mengatakan...

Gamut : iya ni mut (hehe pggl gamut aje).. Tapi kalo kita yg marah mah ga mempan pake pelukan. Pake duit belanja aje . . Qeqeqe

bambang wahyudi mengatakan...

lovely story