Jumat, 28 Maret 2008

Merencanakan gagal, menggagalkan rencana...


Sebagai seorang yang pelupa stadium 4, 2 hari yang lalu tepatnya tanggal 26 Maret 2008 lalu merupakan sebuah hari yang cukup "gerah" sebagaimana biasa. Beraneka rencana yang harus ku kerjakan berhamburan sempurna di dalam kepalaku yang kecil. Satu-satu aku berusaha "menangkap" ide-ide ku agar nanti ketika kulewati 24 jam ke depan, semua perencanaan yang harus kulakukan tidak keteteran sebagaimana biasanya. Selain pelupa tingkat tinggi, kadang kemalasanpun mendera diri, sebagai justifikasi dari rasa lelah dan capai.....

Hari itu, "tring-tring...." sebuah ide dan motivasi terbersit berarti dari otakku. Dengan terburu-buru , kulihat isi tas yang berhamburan di atas tempat tidur. Kurunut lagi apa-apa yang HARUS dan PRIORITAS untuk kulakukan di hari ini............

Berpacu dengan waktu yang terus bergerak, aku memainkan penaku dengan cepat sambil mnguras ingatan................akhirnya segores demi segores poin-poin penting dari planning-ku hari ini tertulis di notes biruku :

1) Revisi hasil wawancara H. Heni Zulfadhly M.pd
2) Ambil cerbung, revisi!!!
3) Ketemu Tantra di Masjid Muhtadin
4) Buat tulisan tentang Perempuan
5) Cari bahan to Morphology
6) Cari Pak Husein!
7) Beli kado to temen LQ
8) Foto-foto bulletin Qalam
9) Balikin Flasc disc Fery......

Nah! raungku gembira. Ini adalah 9 hal prioritas yang harus segera kulaksanakan dalam kurun waktu 1 hari ini. Setidaknya aku sudah menuliskannya...

Pertolongan Allah datang tak terduga...jam 1 to siaran NPIF, pemancar trouble. So aku ngga siaran deh..hehe bahagianya. jadi kulakukan apa-apa saja yang sudah kutuliskan tadi. Dengan menuliskan, ternyata simple, dan yang lebih penting aku bisa 'membayar' janji-janji dan amanah-amanah yang sudah kupegang.....

Satu pelajaran penting to diri ini : Selalu tuliskan rencanamu kalau tidak ingin gagal.....

Teringat sms seorang teman (namanya dirahasiakan aja, ntar dia GR...) sewaktu aku menghadiri ESQ peduli pendidikan sebagai Alumni tentunya..

"Harmi rajin banget ikut ESQ, tapi kok loadingnya suka lama yaa.." katanya menggunakan sms. Padahal ia berdiri tak jauh dariku...Sebuah tamparan yang ngga sakit-sakit amat...hehe

Iyaa...pelajaran baru bagiku. Makasi bagi yang merasa udah ngingetin..(karena sudah lebih dari 5x mungkin aku membatalkan janji pada si fulan tsb) , karena satu alasan : LUPA!..

Jadi senantiasa rancang planning kita agar tidak gagal...

"Alwajabat aktsaru minal auqat.Seseungguhnya kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang tersedia."

Maka waspadalah...waspadalah........!!

Merencankan ggal, menggagalkan rencana....Wallahu'alam.

Selasa, 25 Maret 2008

ENGKAU MENJAGAKU!





Puisi ini dikirimkan oleh seseorang yang mencintai Rabb-Nya dan mengajarkan padaku arti sebuah perlindungan dan rasa aman..Terima kasih sahabat............


Aku terjaga!
Setelah berkali-kali tertidur!
Mataku tertutup!
Telingaku tertutup!
Hatiku tertutup!
Setelah sekian lama
Aku menyadari
Bahwa diriku tidaklah sendirian
Ada Dzat yang terus menjagaku
Memelihara imanku
Menjaga langkah-langkahku
Betapun jauhnya jalanku
Sekalipun asingnya perilakuku
Dia lah Al-Hafidz
Yang Maha Menjaga
Menjagaku dalam setiap langkah
Dalam kesesatanku Dia lah yang menunjukiku
Tatkala aku mengasingkan diri, Dialah yang mengembalikanku
Kian hari kian terasa
Betapa diriku selalu dijaga-Nya
Aku tersanjung karenanya
Sekalipun kusadari
Diriku belumlah layak mendapatkannya
Karena masih sedikitnya dzikirku pada-Mu
Banyaknya kelalaianku
Lambatnya ketaatanku
Tetapi berkali-kali aku tersadar
Bahwa diriku tidaklah sendirian
Ada yang menjagaku!

Muharram 1429 H

Minggu, 23 Maret 2008

Love monday as Monday is for everyday!

Hari Senin pagi terkadang menjadi momok spesial bagi dunia kemanusiaan. Dalam artian, sebagian besar dari kita enggan ( baca : tidak ikhlas) untuk menyongsong hari Senin yang dipastikan akan penuh dengan rutinitas dan kerja. Hari memulai aktivitas, setelah kemarin bisa beristirahat sejenak melepas kepenatan kehidupan.

Nah berhubung tulisan ini juga ku buat di hari senin, maka terlintaslah sebuah ide di benak ini (sepertinya Allah merizkikan ide ini to muhasabah diriku sendiri). Kejenuhan menjalani runtinitas, itu mah biasa kurasakan....So that...finally JRENG JRENG..kukais motivasi penyemangat agar kubisa libas seluruh kepenatan yang mewabah di hari Senin..............

"Love Monday! As monday is for everyday!"

Ni proverb bikinin sendiri...hihi. Tapi tetep aja ada maknanya, minimal to diri sendiri....

Hehe wise word di atas sengaja aku buat to nenangin diri yang cepet jenuh ma rutinitas. Jadi sekarang kuyakinin pada diri ini (jiee..h) bahwa : kenapa harus menghindar dari hari Senin? Wacanakan sudut pandang bahwasanya hari Senin dengan segala kesibukan aktivitas, kepadatan hari dan rutinitas, akan kita jalani SETIAP HARI!! Dan Senin adalah modal kita to "bertempur" dengan 6 hari kedepan ; Selasa, Rabu ampe Minggu. Ibaratnya kedashyatan waktu Subuh yang menjadi modal awal kita meniti hari. Nah, ni logikanya itungan perminggu gitu Deh..Senin jadi pilihan........

So kalo "kalah" dengan masalah di hari Senin, bisa jadi 6 hari ke depan pun kan kujalani dengan kejenuhan

Namun pabila kusukses merangkai dan merancang "Senin" ku dengan penuh prestasi dan profesionalitas (halah)...Insya Allah 6 hari ke depan pun kan berada di genggaman,,,

Selamat datang Senin...Love Monday, as Monday is for everyday...




Minggu, 09 Maret 2008

Tersadar di tepian


Sahabat adalah sebuah pelabuhan tempat aku beristirahat ketika lelah berlayar. Oh..tidak. tak cukup lengkap itu. Dia juga adalah lautan yng turut serta memberikan penjagaan akan pelayaranku. Dia menemani dan senantiasa memberikan rambu dan tanda ada apakah di depan sana.

Sahabatku juga adalah lumba-lumbaku. Ia berenang kemudian melompat tuk menyeruakkan rasa kag
um, bahagia dan juga kehangatan bak sinar matahari yang lembutnya menyentuh pori-pori.Kadang ia menyanyi dengan suara emasnya, yang tak jarang kutangkapi sebagai nyanyian syurga pelepas penat.

Dengan demikian, berlayarlah aku dengan penuh kedamaian......

Beberapa hari yang lalu kurasakan kepedihan yang amat sangat. Aku tak dihargai oleh orang-orang dekatku..(setidaknya inilah perasaan egois yang muncul masa itu). Aku berlari menghempaskan tubuhku dengan dada sesak. Seakan sebuah mangkok bundar besar sedang terjatuh dan menelungkupiku bulat-bulat. Aku seakan berada dalam gelap yang temaram.

Air mata bertitik-titik berjatuhan menambah suasana sepi perasaan. Serasa aku sudah melaksanakan semuanya dengan sempurna. Dan dengan kedalaman cinta pula. Tapi mengapakah kerap didera dengan ketidaksenangan akan hasil yang tlah diikhtiarkan?

Dalam penat, benci dan betikan syak wasyangka dimana syetan senantiasa memanfaatkannya tuk berpesta pora..Aku teringat lautanku. Aku teringat lumba-lumbaku. Kuraih handphoneku dan kutatap nama-nama kontak yang tertera di layar itu. Siapakah sesungguhnya lautan dan lumba-lumbaku itu? Sahabat yang tertoreh dalam relung sanubariku?

Diantara sekian banyak nama, kutemukan dua nama yang hinggap bak kupu-kupu padang yang hilir mudik memenuhi hatiku. Kusapa dengan senyum, sebait sms ku ketik dengan pelan.
"Terima kasih, sahabat. Telah bersedia mengerti dan menyayangiku...."

Kini kubisa kembali berlayar mengarungi hidup. Terima kasih ya Rabb..kau masih menemaniku, bersama dengan sahabat-sahabat yang tak pernah meninggalkanku...


"Dengan demikian..berlayarlah aku dengan penuh kedamaian....."



Selasa, 04 Maret 2008

Semburat senyum tak abadi



Apakah luka bisa tertawa?
Jika iya, asuhlah canda agar ia bisa tumbuh cerdik tuk menari di sekeliling matahari

Bunda adalah luka di dadanya
Tapi apa yang ditawarkan langit?

Jika bisa menusuk langit dengan belati luka
Inginnya meraih titik-titik air penyejuk lara
Untuk dicurahkan kekedalaman jiwa yang menganga

Panas.
Laksana kilat sudah terjemur tanpa alas kepala
Jika demikian apalagi yang akan diberikan langit?
Seukir senyum apakah sama artinya dengan segurat tawa?
Jika hanya derita dibaliknya!