Senin, 24 November 2008

Untukmu Mujahidin Bosnia


















KISAH SUBUH
DI CAMP VORGIJ FUKA


Aku lelaki dengan senjata M-16 di tangan
Mengoyak malam dan menggapai subuh
Dengan satu tujuan

Melangkah pasti
Menyusuri Camp
Merangkak diantara kawat berduri
Dengan gemuruh Bismillah di dalam dada!

Aku, lelaki dengan senjata M-16 di tangan
Kupancangkan “Torpedo Bongalore”
Dan kupersiapkan sebongkah keberanian

Merayap di tanah-tanah yang terbelah
Bersiap!
Menghadap moncong-moncong senapan Yahudi yang kehausan
Ataupun anjing-anjing lapar yang siap memakan
Mayat-mayat Muslim Bosnia

Aku! Lelaki dengan senjata M-16 di tangan
Telah hilang nyawa anak-anakku
Telah lenyap kehormatan istriku!
Telah nyata proyek Islamic Cleansing itu….

Perang ini..adalah sebuah keniscayaan
Atas pembantaian setan-setan Serbia
Yang menggerayangi tanah dan rumah-rumah kami

Janji Allah,
Pasti datang jua

Melalui tangan ini,
Kuperjuangkan pasti
Sebuah kemerdekaan
Sebuah kehormatan
Setitik kemuliaan

Inilah, sebuah kisah

Kisah subuh
Di Kamp Vorgij Fuka

6 words : M-E-G-G-I-E

Sudah memasuki tahun ke-6 persahabatan kami. Entah mengapa malam ini saya begitu merindukan sahabat saya.

Ya Allah, ikatkan selalu hati-hati ini untuk saling mencintai karena-Mu saja. Jadikan aku mencintai-Nya, dimana cinta ini akan membawaku kepada pertemuan dengan-Mu di Syurga bersama Rasul-Mu dan kaum Muslimin yang Engkau cintai.



Konon, semakin banyak persamaan seseorang dengan orang lain maka mereka akan semakin dekat dan nyambung. Pernah seorang ulama melihat sepasang burung yang selalu bersama. Ketika diteliti ternyata persamaan mereka adalah mereka sama-sama pincang.

Iseng-iseng ku-list hal-hal apa aja yang membuat kita be-2 nyolmet ( jadi soulmate gitu). Kira-kira inilah yang bisa kutuliskan disini.

Mimi-megi>>>>

1. Sama-sama penggila kucing.
Ibaratnya kalo ada Dude herlino ama grombolan Kucing kampung lewat di depan idung kita-kita, niscaya yang ditereakin tuh Grombolan kucingnya, bukan Dude-nya! (*_*)

2. Sama-sama penggila Bakso.
Bedanya, Meggie isi mangkoknya berwarna merah, alias Cuma dikecrekin pake cabe aja. Kalo saya, warnanya item, karena dikecrekin ma cabe en kecap. Dia anti make kecap. Katanya terlalu manis kayak dia.. Huhuhu

3. Sama-sama suka baca buku islami en ngediskusiinnya sambil tuker-tuker otak. Kalo ada yang beda dari kita palingan berantem abis tu dia ngalah..nyehehehe

4. Tinggi en berat badannya sama..
Hihihi...Pernah ketuker ama dosen. Dia bingung ngebedain, yang mana Mimi yang mana Mega. Akhirnya kita kompakan bikin kesepakatan. Kalo yang manis tuh Mimi, yang cantik Mega...hihihihihi...**maap narxis..**

5. Both of us has experienced “Broken Home” memory.
Jadi kalo ada apa-apa paling tau harus konek kemana. . Alhamdulillah that was our past and it will never be happened anymore. We hope so…! (*_*)

6. Sama-sama jarang mandi kalo liburan..hihihihi

7. Sama-sama ngga suka minum susu

8. Sama-sama ngga suka diremehin ma orang dan cepet ilfil ma orang sombong

9. Anti ma co keren yang banyak gaya (*_*)

10. Sama-sama gak suka sinetron

11. Cepet ilfil ma jilbaber/akhwat yang gak suka negor, gak suka senyum en ngga ramah

12. Cepet meledak tangisnya kalo nonton film Palestina dan sejenisnya

13. Sama-sama lahir bulan mei taun 1985

14. Sama-sama punya no cantik yang pake 00-00

15. Tempat nongkrong kesukaan Cuma di Gramed. Gak suka di tempat laen


Yang ngebedain kita :


Apa, ya. Mungkin ini.
1. Dia sukanya masak-masak kue, saya doyannya mengkhayal dan nulis-nulis
2. Dia katanya gak pedean, kalo saya (kata dia) pd-an
3. Dia suka warna item en putih, kalo saya suka warna merah en putih
4. Saya suka banget denger 105,8 Mujahidin FM, dia ngga suka alias gak suka denger radio..huhu
5. Dia paling anti nonton pilem horor, saya suka banget nonton pilem horror
6. Bacaan juga dia ngga suka yang serem-serem, sadis-sadis en horror. Kebalikan di saya.
8. Dan lain-lain

Malam ini, doa itu kembali saya panjatkan,

Ya Allah, ikatkan selalu hati-hati ini untuk saling mencintai karena-Mu saja. Jadikan aku mencintai-Nya, dimana cinta ini akan membawaku kepada pertemuan dengan-Mu di Syurga bersama Rasul-Mu dan kaum Muslimin yang kau cintai.

Minggu, 23 November 2008

Mendadak pantun~~~Mendadak teka-teki


Entah mengapa sejak kembali membaca Lupus hasil garapannya mas Boim dan Hilman, akhir2 ini saya jadi seneng banget bermain tebak-tebakan..



Lain lagi dengan rekan saya Black Ustadz. Dia ngga jauh-jauh dari yang namanya pantun. Penyakit gila no. 5 ( **Andrea hirata mode on ). Yah sama juga, naga-naganya ya karena dia melalap Lupus pinjeman saya ( Dia emang gak jauh-jauh dari minjem. Prasaan buku “Menembus yang Niskala” ama buku “Mengungkap Rahasia Ikhwan Nyebelin” saya blom dibalikin deh...). Tak can lah.




Ni beberapa pantun asal yang Black Ustadz gunain,



............
............
Ikan gabus makan lalat..
Tellat.....


.........
........
Es lemon campur empedu
Si Momon paittt...
ix ix ix


..........
..........
Buah Pepaya daun jerumi
Hapuslah Mii..


Macem-macem deh. Tapi pada ngasal.



Nah...kalo crita yang tebak-tebakan tuh ya karena emang di Lupus itu penuh dengan tebak-tebalan para pelakonny Ngga Lupus, Lulu, Mami, Pepno, Iko-Iko, Uwie, Happy...Semuanya seneng berpantun walo sama kayak Black ustadz, suka ngasal.


Jadinya yang ngebaca juga ikutan latah suka berteki-teki ria...


Di tengah malam, misalnya. Nia Bintang tiba-tiba meng-sms karena mati lampu dan dia ngga bisa bobi. Ku-reply aja sms-nya dengan memberikan tabak-tebakan yang kuadopsi dari Lupus. Tapi dengansedikit renovasi.


Aku : “Mengapa pesulap itu bilangnya “Simsalabim Abrakadabra, hayooh??”
Bintang : “Iii..ade2 jak. Hem, ape yeh? Kan mantranya, biar keyen gitu! Tol tak!”

Aku : “Salah! Karena kalo dia tereaknya “YO WESS” tar dikirain Indy barends ma
Indra Bekti lagi bawain Ceriwis...hihihi”


Trus pernah juga di radio siang-siang, panas. Eh ada Abu Azka, Ibnu shomad dan Mahmud disitu. The show begins...Kita maen tbak-tebakan..


Aku : “Apa beda kucing dengan kucring??”
Ibnu shomad : “Kalo kucing bunyinya Meeong..kalo Kucring Mreooong..”

Aku : “Salah..”


Abu Azka : Garuk-garuk idung, nyander di kursi, pake koko ijo..bener2 abi abi deh..
Mahmud : Gak ngaruh dengan keadaan sekitar tapi kayae kupingnya stand by mendengarkan..


Aku : “Ampir bener, Ibni shomad! Tapi jawaban yang bener : kalo kucing kakinya
empat, kalo kucring, emprat!!”

Semuanya : Nyehehehehe ehehehehe.....



Abu Azka denga tampang datarnya juga punya tebak-tebakan,


Abu Azka : “Ngape lalat gendut, tapi nyamuk kok kurus??”

Semua : Ngga ada yang bisa jawab

Abu Azka : “Karena lalat dia nyari makannya pagi, siang, sore, malam. Kalo nyamuk
khan hanya malem aja. Jadi dia terpaksa begadang, jadinya kurus”


Semua : Whahahahahahaha


Trus tebak-tebakan terakhir,


Aku : “Mengapa nyamuk nunyinya nguing nguing nguing...??”
Abu Azka : “Hehehe...prasaan suara nyamuk gak gitu deh..”


Ngga ada yang bisa menjawab.


Aku : “Karena makannya darah. Coba kalo makannya bensin, bunyinya pasti
BRRM..BRRRRM..BRRRM....”


Semua : hehehehe lalu mesem-mesem...

Kamis, 20 November 2008

Listen to your heart

The pray has mentioned
The word has begun

And it wishes to be done


The chamber has opened

The curtain was already swing away


And wish the God (Allah SWT)

spells the sentences

in a holy place
called 'Arsy

Let the pray become real

to the pure heart of servants
who is talking to the God

and hoping it becomes come true


(Ni puisi mi spesialkan buat Teh Ina Ijo yang bentar lagi...)

Rabu, 19 November 2008

Maju tak gentar Part 3

Senin pagi. 5 menit lagi upacara di mulai. tergopoh-gopoh aku melompat dari motor dan langsung merangsek ke kerumunan anak-anak paduan suara.


Aku : "Bagimana, bagimana? Yakin ngga nich, udah pada apal?"


Anak2 : "Apal dunk.."


Aku : "Beneran apal? Kalo ngga apal yawd qta ganti Garuda Pancasila aja.."

Anak2 : "Apal bu, tar nyanyinya nyaring-nyaring..."


Upacarapun dimulai. Lancar-lancar aja walo pemimpin upacaranya sempet norak dikit..hehehe. Ada kesalahan kecil yang ngga perlu saya critain disini.


Tibalah masanya. Dirigen bertugas memimpin lagu wajib nasional.....


MAJULAH, MAJULAH MENANG.....



Sesaat sekolahan hening. Paduan suara yang ku harap-harapkan akan menyanyikan lagu itu dengan penuh semangat, pada kenyataannya mereka tidak menepati janji. Terdengar suara mencicit mereka.


Wajahku memerah. Barisan kelas 2 dan 3 cekikian. Guru-guru juga sepertinya pada ngga apal lagu itu. Mulutku komat-kamit menyanyikan Maju Tak Gentar dengan penuh mimik. Sampai ni mulut mencang mencong, tau ngga, sodara-sodara.


Dihadapanku...... kulihat seorang anak kelas dua berjilbab putih menatapku dengan tatapan kosong. Seolah-olah wajahnya berbicara "Ibu ini ngga banget." Huh.


Tapi aku gak peduli. Aku terus memandu dari kejauhan dan tanganku ku jadikan sebagai sinyal ke kelompok paduan suara. Kulambai-lambaikan agar mereka lebih semangat. Hah..ternyata anak-anak itu malah bengong dan mulut mreka hanya komat-kamit tanpa swara.

Dan yang lebih membuatku senewen adalah...

Tiba-tiba.................

Entah disadari atau tidak... ..................

Dari arah mik sang pembina upacara alias sang wali kelas,


Terdengar bisikan..


"Wah, maju tak gentar saye tak apal..."


Huu hu hu...kejamnya!! Lengkap sudah kesenewenanku!

Satu baris para guru yang berdiri berjejer bersamaku gak terdengar suaranya. Pada ngga apal!
Cuma guru disebelahku saja yang tampak bernyanyi..Ya jelas.. dy mantan vokalis. Jadi dy mungkin hapal Maju tak gentar (*_*)


Aku kecewa. Mrasa gagal...( halah ).


Upacara selesai.

Dan kisah ini ditutup dengan sedihnya.

Waka berkata padaku, "Napa milihnya lagu itu? semua pada ngga hapal...."
Aku menghela napas.

Yeah...hanya Garuda Pancasila dan Halo-Halo Bandung yang pasti apal...


Lain lagi dengan anak-anak. Begitu selesai, semuanya pada bersahut-sahutan..


"Si ini bu tadi salah nyanyinya, si anu bu tadi bgini nyanyinya....si itu bu tadi ngga bener nyanyiinya.."



**menghela napas**
>^^< ( Chatz )

Selasa, 18 November 2008

Maju tak gentar_PART 2


Esok pagi, di ahad pagi yang grimis dikit namun cukup cerah. After jogging n maen bulu tangkis. Tepat jam 07.50 kudapati sebagian anak sudah pada berkumpul di tempat latian.

Ternyata pemimpin upacaranya blom nongol-nongol juga. Di telpon2 gak diangkat, dan di esemesin gak dibalas. Jadi kami mengambil 1 kesimpulan : Masih molor! Akhirnya dicadanginlah anak lain bernama Bima untuk menggantikan si Mei yang tak kunjung datang.


Yang ingin kucritain disini adalah bagian maju tak gentarnya. Critanya, karena barisan penyanyi-nya atau paduan suaranya yang datang Cuma seiprit, ( gak salah Cuma 4-5 orangan gitu) tu pun bawaan tu anak-anak maunya maeen trus. Agak susah deh ngaturnya. Cape berdirilah, auslah, panaslah, mau nelponlah..hih…


Aku : “Lagu wajib nasionalnya bawain lagu apa?”

Anak2 : “ Garuda pancasila deh bu..”
Aku : “Halah, dari kmaren Garuda Pancasila trus. Apalnya Cuma itu. Yang laenlah...”


Anak2 : “trus lagu apa dong bu? Minggu lalu Halo-Halo Bandung khan udah!!”

Aku : ( **Menghela napas**. Ni skolahan kenalnya kayae Cuma Garuda Pancasila ma Halo-Halo Bandung)


Aku ngga mau en bersikeras mencari lagu lain yang lebih heroik.


Aku : “Gak usah! Kita pake lagu Maju Tak gentar aja!”

Anak2 :“Ha?? Ohh,, maju tak gentar..tapi..tapi gak apal bu....”


Finally, sodara-sodara. Jadilah saat itu aku sedikit berceramah pada mereka masalah rasa patriotisme yang mulai memudar dan lapuk digerogoti zaman.


“Masa lagu Maju Tak gentar aja kalian gak hapal..” tutupku dalam pidato singkatku itu. Ada nada penyesalan disana.

Anak-anak manggut-manggut...


“Nah, sekarang coba kalian dengarkan ibu dulu...” akupun bersiap memulai menyanyikan lagu heroik itu dengan penuh penghayatan. Kubayangkan di pelupuk mataku sosok Nagabonar ada disana..


Anak-anak berjejer mendengarkan dengan penuh perhatian.


Dan lagu inipun di mulai..


Maaa ju tak gentaaaar...

Membeee la yang benaaar...

Maaa ju tak gen taaar

Hak kiii ta di seraaang..


Maaju tak gentaaar
..
....... .........
.......
...........
Oh eh...........

Nah lho! Disini udah mulai2 lupa en gelagapan. Apa ya lanjutannya..Aku senewen. Aku lupa!!! Gawat nih.


Anak2 : “Yaaah..ibu aja lupa..” teriak mreka dengan wajah kecewa.


Demi menjaga wibawa, aku tersenyum dan menenangkan anak-anak.


“Tenang..tenang....semua masalah ada solusinya..” kataku.

Dengan gerakan kilat, segera ku es em es Ibnu Shomad (Program Director Radio) to sgera meng-esemes-kan teks Maju Tak Gentar. Dia anak yang baik dan pintar. Aku yakin dia hapal, Insya Allah. Jempolku pun mencetak-cetek keypad hape dengan cepatnya.


Ah..kelamaan. Kutelpon aja dia...raungku.


Aku : “Assalamu’alaikum. Di, apal lagu Maju Tak Gentar gak?”
IS : “Maju Tak Gentar? Owh, insya Allah hapal dong..”

Aku : “Tolong esemes-in ya teks-nya .Penting nih. Ditunggu”

IS : “Iyelah. Insya Allah..”

Akhirnya alhmadulillah, lagu Maju Tak Gentar itu di-sms kan Ibnu Shomad dengan tulisan gede-gede dan jelas. Sampai dua esemes.


MAJU TAK GENTAR/ MEMBELA YANG BENAR/

MAJU TAK GENTAR/ HAK KITA DISERANG/
MAJU SERENTAK/ MENGUSIR PENYERANG/

MAJU SERENTAK/ PASTI KITA MENANG/


BERGERAK, BERGERAK/ SERENTAK, SERENTAK/

MENERKAM, MENERJANG, TERJANG/

TAK GENTAR/TAK GENTAR/

BERGERAK/BERGERAK/


MAJULAH, MAJULAH, MENANG

Aku : "Oke anak-anak!! Sekarang semuanya catat teks ini di kertas ata di hape kalian. Besok pagi udah harus apal.
"

Anak2 : “beres lah bu! Wokeh, wokeh!!”


Mereka dengan semangatnya menuliskan teks Maju tak gentar di kertas. Sebagian cetak-cetek di hape.

Aku tertegun. Ngga yakin nih! Khawatir banget. Bukan apa-apa. Okelah yang 4-5 orang ini hapal. Trus sisa paduan suara yang ngga datang hari ini gimana? Kupastikan mreka juga bisa jadi ngga apal tu lagu.

Aku : “Kalian yakin ngga nih besok bisa nyanyiin Maju tak gentar?! Jangan sampai ternyata satu skolahan pada ngga apal! Jadi yang bisa di arepin ya Cuma dari kalian ini!”

Anak2 : “Wah ibu. Gampanglah itu. Ni udah dicatet di kertas n di hape”


Aku : “Awas lho! Kalo emang ngga bisa, bilang sekarang. Bagus kita nyanyiin garuda Pancasila aja..”

Anak2 : “Gak usahlah bu..apal kok, apal!! Besok kita nyanyiinnya nyaring-nyaring deh..”


Oke kalau begitu. Latiannya udah oke kendatipun anak-anak masih pada nengok2 ke catatan n hape.

“Jangan lupa smua besok udah harus apal” pesanku sekali lagi. Prasaan ku jujur aja ngga enak banget, tw ngga. Kita liat besok deh.

(To be continued).........

Maju Tak Gentar_PART 1

Ni critanya dimulai sabtu, tanggal 9 November yang lalu. Aku ditugasin untuk ngedampingin anak-anak didikku rehearsal to upacara bendera hari Senin tanggal 10 November 2008 lalu.

Usut punya usut, karena di akhir pekan kemaren tu anak-anak kelas satu SMP yang masi pada bontot en mungkin blum pengalaman, masih malu-malu beruang to tampil ( level 3 dari malu-malu kucing gitu) mreka masi lum pada bagus latiannya, akhirnya aku ma Tuty, partnerku, menitahkan pada anak-anak itu to kembali latian esok pagi di hari minggu untuk kembali memantapkan penampilan mereka. Hah..sudah diduga, mereka mulai berkotek-kotek membentuk sebuah penolakan.


“Hah,,bu..jam 8 pagi blum bangun..”
“Bu, ada undangan ulang taun jam sgitu..”
“Rumah jauh bu...gimana mo nyampe tepat waktu kalo jam 8. Keawalan, kali bu...”
“Bu, ada latian silat neh. Gimana dong..”
“Yang nugas aja kali bu. Yang bagian nyanyi-nyanyi gak perlu datang..”

“Bu napa gak jam 7 aja bu, lebih adem”

“Ada PR bahasa Inggris, buu..”

“Mau jalan-jalan bu jam segitu..mau ngiterin mall...”


Banyak banget alesan tuh bocah-bocah..

Akhirnya dengan bermodalkan absent n nilai plus akhirnya aku n Tuty mengambil sebuah keputusan bijak..


“Oke..di wajibin buat yang nugas to datang latian besok! Dan yang ketiban tugas nyanyi-nyanyi, kalo datang dapet nilai plus, karena akan di edarin absent buat kalian yang hadir…”

Selesai satu perkara. (To be Continued)

Minggu, 16 November 2008

Ape jak...

Tadi pas lagi siaran batuk-batuk.. :( :(

Hik hik 33x norak banged deh pokoknya..critanya tadi nekat nyeruput fruit sundae, ditraktir ma temen...!! Nah! sapakah yang tega menolak dunia traktir-mentraktir ini. Mi gak akan pernah menolak..

Akhirnya...tak kukira tak kuduga tak kusangka saat membacakan adlips, gatel-gatel neh tenggorokan. Untung kayae masih bisa ditutup dengan elegan..**halah....bo'ong banget".

Sekian to crita hari ini. Wajah kucing diatas menggambarkan wajah bersalah saya. Tampak bersalah, namun teteup imut dan elegan..**halah..halah**

Dah ah..sekian to hari ini laporan selesay..Bye..



For My MG, Don't Be Sad ..

Apa yang sedang terlukis di bola matamu, sahabatku?
Kulihat ada segumpal awan kelabu bergelayut tak menentu disana
Apa itu resah yang selama ini berat membebani dadamu?
Cukupkan ia...
Biar aku menampungnya juga di dadaku




Apa itu luka, sahabatku?

Kurasakan ada pedih tengah mencabik perasaanmu
Menunggu kebahagiaan dengan hanya bertopang dagu bukanlah pilihanmu
Karena ada aku yang kan mengobati jeri
Katakanlah..
Apalagi yang bisa kubantu


Cukupkah semua ini, sahabatku?
Biarkan embun menghapus air matamu
Kutawarkan pada alam untuk menjadi pelindung kebahagiaanmu
Jangan pernah lagi meneriaki malam
Jangan pernah lagi menyalahi gelap

Karena ada aku untukmu
Untukmu, kutemani kau menyusuri belantara rimba
Dengan ribuan do’a dan erat genggaman tangan yang tak pernah terlepas
Lalu kita terjun bebas menyusuri dunia dengan sebuah pengharapan dan mimpi
Hingga Langit angkasa memanggil kita
Hingga dunia bersedih atas kepergian kita

(Ne puisi special bwt Meggie yang lagi sedih...)

Sabtu, 08 November 2008

Belahan Jiwa

“Neng..Aa udah nikah alhamdulillah pas lebaran kemarin..Maaf baru ngasi tau”

Kira-kira begitulah sms yang kuterima di akhir Oktober yang lalu. Surprise juga.. Kok baru dapet kabarnya sekarang. Prasaan baruu aja kemarin ni orang curhat tentang dirinya yang belum-belum juga sampai pada impiannya tuk menyegerakan pernikahannya. Biasalah, adaaa aja campur tangan syetan yang menghembus-hembuskan rasa ragu to kembali menunda-nunda sebuah kebaikan. Dasar Syetan. Usil.


Nah. Langsung saja ke-surprise-an dan ke-hepi-anku kutunjukan dengan me-reply A Henda yang menggenapkan separuh dien-nya di usianya yang ke 34 itu.

“What? Ko gax bilang-bilang?? Wah selamet ya A! Akhirnya jadi juga. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Smoga berkah deh idupnya!”


“Makasi. Ya maap. Kemarin sibuk banget ngurusin sgala sesuatunya. Jadinya klupaan deh..hehe. Neng kapan nyusul?”


“May lah A! May be yes May be no. Maka nya…doain..” reply-ku lagi.
Ah jawaban klise yang always dijadiin senjata kalo ada yang nanya-nanya begituan.

“Amien. Semoga Neng segera menyusul dan mendapatkan suami yang sayang ma Neng..”


Amien A. Makasih atas do’a tulusnya. Insya Allah semoga Allah kabulkan dan mudahkan. **sedikit terharu”.


**************************************************************************************************
*********** Sebuah perjalanan panjang anak manusia ketika menemukan titik itu. Mendapatkan jodohnya. Belahan jiwanya. Seolah-olah tengah berputar-putar pada sebuah labirin besar. Berkelok-kelok, kadang memusingkan, bikin grogi dan akhirnya sampai kepada sang pujaan hati.

Hehehe. Sotoy banget ya. Gak tau ah…Belum lagi kapasitas saya untuk berbicara panjang lebar tentang hal ini.

Nah, Sebuah sms pernah saya dapatkan dari seorang Ukhti yang kini sudah dikarunia seorang anak yang tampan. Cukup menginspirasi agar lebih bersabar dan tabah..( halah…).

beLaHan jiWa,,

TaK aDa yaNg peRnah tAu siaPa dia,,

Dia aKan daTang seTelaH saAtnya tiBa

deNgan caRa yaNg beRsih & suCi

taNpa teRkotoRi naFsu dan keMaksiatan,,


Dia aKan meNyentuh suDut teRhalus haTi Qta,,
Tak Kan peRnah teRtuKar,,,


YaKinlah…..


Wuh…Keren khan..


Oiya ada juga sebuah puisi keren yang saya temuin. Tulisan ini kukutip dari sebuah undangan pernikahan. Udah agak lamaan sih, kira-kira 4-5 taun lalu. Jadi maaf lupa siapa mantennya (yang nulis puisi tsb).


Yang jelas begitu indah, begitu puitis, begitu menyentuh…


Ni dia…..

Jika kau percaya takdir dan suratan

Maukah kau menjadi takdirku
dan menuliskan takdir kita bersama

Dan jika kau percaya Allah punya rencana
Inginkah kau berdoa bersamaku
Bahagianya kita adalah
bagian dari rencana terindah-Nya

Dan percayalah…
Bahagia terindahku cuma kamu


Hmm..Hmm..puwitis banget dan indah banget. Buat anda-anda para kaum bujangan dan jojoba-jojoba yang mau melamar calonnya pake aja contekan puisi ini. . . he he he silahkannn!!

Bagi yang suami-suami udah nikah silahkan Try it at home! Syapa tau makin di sayang. Dan buat para istri, syapa tau uang belanjanya dinaikin.


Syapa tau.. Tul ngga??

Pa lagi ya ? Yah kira-kira begitulah..


Bye....

Imam 105,8

Jumat siang. Seperti biasa cuasa kota Pontianak panas, menyengat dan berbisa. Semangkok penuh es teler yang saya nikmati di deket kawasan masjid raya Mujahidin tak mampu mengusir suasana panas itu. Biarlah. Udah biasa, juga….

After kenyang menyeruput es teler, kayak biasa saya balik bentar ke kantor Radio Mujahidin yang juga masih terletak di kawasan Masjid raya Mujahidin. Nangkring bentar to nge-net di ruang penyiar mumpung sepi ( hi hi..manfaatin fasilitas). Tak lama terdengar suara nyaring Riza, nyuruhin cepet wudhu. Dy salah satu OP radio. Eh salah ding. Gak Cuma OP, dia juga sebagai Music Director, dan Koordinator Operator plus rangkap tukang cuci-cuci n ngepel-ngepel…Pokoknya keren.

After wudhu bareng-bareng Teteh di Lantai 2, kitapun memasuki studio 105,8. Biasanya emang kita sholat disitu kalo hari Jumat gini. Tempatnya luas, adem lagi. Karena khan ber-AC. Blum lagi ada aroma melon-nya ( melon ato apa, gitu. Pokoknya buah-buahan seger gitu deh) berasa mem-fress kan otak yang lelah.

After sholat sunnah, mulai deh to sholat berjama’ah.

Dan lagi-lagi kejadian ini terulang lagi. Terutama kalo Ukhti Eka dan Rizyana yang biasanya mimpin sholat / meng-imami sholat, lagi gak ada.

Yah..apes. Yang hari ini sholat di studio adalah orang-orang sebangsa aku, Riza dan Teteh. Mangnya napa??

Hah. Liat aja…ni kejadian ud sering terjadi.

Riza : “Teteh Imam!!” (gaya one commando)
Kejadian berikutnya sudah bisa diduga-duga,

(Teteh dengan gerakan cepat, segera menghindar, melompat, berputar dan salto sebanyak 2 x …)  Bo’ongan.

Riza : “Mimi!!!”

(Dengan gesit dan gerakan yang anggun bak spider-woman, segera bersembunyi, empet-empetan, membentuk sebuah formasi bersama Teteh. Sebuah penolakan yang luar biasa cantik).

Nah..jadilah kita bertiga saling tuding, saling tunjuk dan saling dorong-dorongan tuk dirujuk sebagai Imam sholat kita siang itu. Lagi-lagi, lagi-lagi!! Owh…..mengapa semua harus terjadi kembali.

Riza : “Mimi imam!!!”
Aku : “Gak!!! Trauma pernah salah ngimamin. Ku tak mau mengorbankan kalian!”
Riza : “Teteh. Cepatlah...!” ( udah mulai-mulai Bete’).
Teteh : “Gantian ah Teteh terus. Yang lulusan pesantren lah!!” (Membalas. Riza mati kutu)
Mimi : “Terangan alumni ESQ-lah yang jadi Imam..” ( nyaut begitu dapet ide brilian)
Riza : “Hayo yang ikutan KCB pemeran Husna jadi Imam!!” (Membalas tak kalah kejam namun “nyableng” dikit).

Hah. Selaluu aja begitu. Mana alasan-alasannya pada gak syar’i, lagi. Tul nggak! Gak ada yang ngaku sih, syapa yang bacaan dan hapalannya paling bagus. Jadinya ya gitu deh….

Akhirnya siang ini yang terpilih menjadi imam adalah Riza. Dia berkorban! (Emm..or ataukah lebih tepatnya “dikorbankan”? Hukum rimbanya : Yang paling kuat dia yang menang. Dan Riza lah yang memenangkan perdebatan). Bagus. Selamet ya Za!...:)

Moga kedepannya ada perubahan arah yang lebih baik…^_^ (chatz).

Kisah cinta menakjubkan dari China


Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China dan langsung menyentuh seisi dunia.

Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.

Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya.

50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama
Xu Chaoqin .... Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, t eman -t eman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....

Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.


Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.

Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan ia berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.

Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.
Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.
Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.


"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai aku meninggal, sekarang kau telah mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.

Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.

Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.

Rabu, 05 November 2008

Celengan

(Kisah ini terjadi pada tahun 2007 ketika masih disibukkan dengan kampus).

Alkisah, dua orang sahabat berinisial MM dan MG tengah dilanda euforia angkasa raya untuk memiliki sebuah celengan....(Dilatarbelakangi oleh cerita Weni kRiting kalo dia pernah punya celengan dan ternyata ketika di bongkar, hasilnya kayak harta rampasan...lumayan besar jumlahnya...Dan seru sewaktu menyaksikan gelindingan dan geletakan receh dan kertas sesaat setelah pembongkaran. Sensasi yang sempurna...**terutama bagi yang matre ma recehan...hi99x).

Jadilah malam itu aku dan sohib MG bertekad untuk memiliki sebuah celengan. Dengan semangat yang begitu menggelora, akhirnya dua orang anak ini ngebut keliling kota Pontianak di malam hari demi mencari sebuah celengan sebagai investasi idup dan untuk mencari "sensasi berbeda" sebagaimana yang diceritain Weni Kriting tadi.. Kalo gak salah after isya, en dosen lagi gak ada...Kita berdua menghambur ke parkiran kampus dan langsung menghilang.

"Beli yang kayak gimana seh..pa gak sebaiknya bikin sendiri aja pake kaleng susu!" usul Mega dengan wajah bahagia. Saat itu dia duduk di jok blakang.

"Ogah!! Kita beli yang dari plastik berbentuk kucing atau apa kek..yang lucu lah! Biar semangat masukin duitnya," tolakku kejam.

Kamipun konsentrasi menelusuri jalan ahmad yani dan berputar-putar sampai kawasan kota baru dengan pandangan yang awas dan fokus. Sesekali berhenti di tempat-tempat yang di rasa ada menjual celengan idaman.

Gila! Seingatku waktu itu mulai dari gift shop dan toko2 pinggir jalan kita berdua masuki. Tapi sussah banget ternyata nemu satu aja yang nyantol di hati. Ada seh yang bagus tapi mahal banget...pake kunci segala.

"Gak usah pake kunci....Kita ini orangnya plupa..tar kuncinya ilang malah repot," omelku, sambil melirik harga yang tertera, lalu dengan enteng mengembalikan kepada si penjaga toko. Barang itupun berpindah lagi ke si pemilik toko yang wajahnya berubah jadi asem-asem gak sedap (kayak nano-nano). Mega manut. Dia juga sungkan mengeluarkan uang seharga yang tertera, bagusan cari yang lebih murahan...Hehehehehehehehe. Akhirnya kami kabur dari gift shop tsb dan melanjutkan perjalanan.

Makan waktu yang cukup lama juga untuk mencari-cari celengan idaman. Udah cape, lelah, bosan. Mana udah malem lagi n harus segera balik ke kampus. Tapi entah mengapa, inilah salah satu sifat jelek kita berdua. Kalo udah ada maunya, harus dikabulkan sekarang juga! Ngga bisa engga! Kalo ngga kesampaian bisa stress.

Mega : "Harus ktemu malam ini! Kalo ngga gak bisa tidur...!"
Aku : " Iya...tar kita gak konsen belajarnya. Kan masi ada mata kuliah ketiga..."


Aha! Pucuk di cinta toko kelontong tiba. Sebuah toko kelontong menarik perhatian kami. Eureka!


Emang siy..waktu ngeliatnya agak-agak ngeri gitu. Soalnya di depannya berjejer para preman yang duduk-duduk sambil mengepul-ngepulkan asap rokoknya. Mana matanya liar n sangar lagi..Dengan segenap kewaspadaan dan langkah di gagah-gagahin en wajah di sangar-sangarin, kugandeng Mega untuk masuk ke toko kelontong harapan kami itu. Toko itu terkesan berantakan dan penuh. Dimana-mana barang-barang ditumpuk-tumpuk sehingga kesannya pengap dan rame. Ada ngga ya jual celengan?


Benar! Disana terdapat bermacam-macam bentuk celengan. Dari yang berbentuk sapi, rumah, kodok, pinguin dan ayam serta yang lainnya. Dengan gegap gempita kami menanyakan harga.

Wow! Finally, terjadilah kesepakatan harga dengan si pemilik toko.



Sebuah celengan ayam berwarna pink menjadi milikku. Dan sebuah celengan lumba-lumba berwarna biru, jatuh ke tangan Mega. Ekor lumba-lumba itu memanjang ke atas, dan hanya ada sedikit garis sebagai lubang untuk memasukan uang. Aku sempat protes..

"Ambil yang rumah aja, ato yang ayam. Ni lubang duitnya gak jelas tar susah masukinnya..."

"Gak ah..biarin aja niy bentuknya lebih bagus..." Mega tak peduli.

Yang jelas saat keluar toko, dengan dua plastik item kresek di tangan, kami berdua senang. Dan segera kembali ke kampus dengan prasaan lega.


Di dalam hati berikrar, akan rajin menabung di celengan dan gak akan "membiarkan" uang logam tergeletak sia-sia begitu saja. Walau hanya bernilai seratusan. Kami berjanji!!

************************************************************************************

Dua bulanan kemudian. Setting : Rumahku.

Papa : "De'....ni celengan napa dianggurin gini di atas tipi..."
Aku : "Biarin aja pa...taro aja disitu..."
Papa : "Isinya cuma segini???" (sambil ngegoncang celengan). Bunyinya cuma krecek-krecek gak meyakinkan.
Aku : "Iya....isi in lah"...(jawabku tak bergairah).

Nah akhirnya sodara-sodara. Hingga detik ini celengan tsb jadi milik Papa n Papa yang rajin mengisinya. Hilang sudah keinginan hebat dulu to punya celengan dan rajin mengisinya.

Bagaimana dengan Mega??

Suatu hari kutanya dia..

Aku : "Ga..gimana celengan lumba-lumbanya?"

Ternyata dia lebih parah dibanding aku.

Mega : "Lum ada isinya sama sekali...."

Hehehehehehehe......udah ampir setaun tuw celengan gak ada isinya sama sekali.....

Selasa, 04 November 2008

Hadiah bunga di pagi hari

Pagi-pagi gini dengan tergesa-gesa jam 7 pagi aku tergopoh-gopoh menaiki tangga radio. Secara tadi malem dapat pesen dari Abu Fazli untuk segera memposting kolom Samudera hidayah untuk Majalah Qalam.....Katanya gak ada..Padahal aku yakin sekali udah kuposting beberapa hari yang lalu.

Tuw khan bener sekalinya saya cek..ade ba!! Hi99x... mang lah.

Iseng sambil ku cek email pribadiku. Jreng..!!

Aku dapet kiriman setangkai bunga mawar. Plus sebuah pesan pendek. Yah pesannya gak perlu kali ya saya pamerin disini..Cukup bunganya aja...

Hari ini dikrimin bunga...Besok dikirimin apa ya?? He256x. Kidding.

Dah ah. Harus segera cao niy.... Ntar di tegor ma Kepsek tempat aku PPL or staf-stafnya...

**Dasar mahasiswi bandel** >> Mr. Hendra Mode On



Senin, 03 November 2008

Cukupkan dengan 1 kata. .

Beberapa hari lalu, saya iseng-iseng ngutak-ngatik saved message di nokia 5300-saya. Ada sebuah pesan tersimpan yang sebenarnya sudah tersimpan cukup lama. Bunyinya kira-kira kayak gini…

gAmBaRkan sY dgn 1 kata. HanYa 1 kaTa! KiRim jaWaBannYa padaKu dan KiRim lagi JawaBan ini ke tEmen2mu yang lain aGar KmU tw sPRti aPa kaMu Bagi mReka!

Pikir punya pikir, tergelitik juga nih tuk mencoba kembali mengirimkan sms tsb pada teman-teman “baru” yang saat ini cukup dekat dengan saya…kalau sobat-sobat yang lama seh udah pernah. Mulai dari jawaban “Lucu, ranting, misterius,” dan entah apalagi sayapun uda lupa saking banyaknya. Nah, jadi pengen tau lagi kali ini. Apa ya jawaban teman-teman tentang saya? Gak yakin juga bakal mereka balas..ternyata responnya positif..

Sms pertama masuk.
“Thumb”.
Ni dari temen di Bandung yang saya temui di komunitas blogger ini..Gak tau pa maksutnya pa artinya jempolan or apa, gitu. Malu juga mau nanya lagi. Ato jangan-jangan saya secantik dan seimut Thumbelina? Ah gak tau juga...

Sms kedua.
“Lucu”.
Ni dari bang sam. Singkat, padat, bikin mengkerut jidat. Lucu? Orang seserius saya di bilang lucu. Ah gak tau juga…

Sms ke3.
1 kata?! Subhanallah…
Wah Black Ustadz dah ngomong gini saya no Comment deh

Sms ke-4.
“Gorgeous”…
Ni dari sapa, ya? Ada deh, pokoknya dari org yang wise lah...hehehe.

Sms ke-5.
“Apa y..scr karakter aq g tlalu mngenalmu,bagaimana dn spt ap!cm bs liat dr pic mu yang mukanya tampak beda2..he6 tp cantik(1 kata yg tepat, mungkin)”
Ni dari Dogol. Cuma minta 1 kata malah nyeloteh, dia.. Tapi gpp deh..khan komen’a positif dan jujur..whehehe..mkasiy ya

Sms ke-6.
“No coment aja”
Basi! Sms ini pastinya datang dari orang yg paling narxis yang pernah saya kenal, dan dia tidak mau mengakui apa yang ada pada sahabatnya. Huh. Tapi gapapa. Biar saja dia nyibukin diri dengan dirinya sendiri...Soalnya dia ini lagi sibuk banting tulang nyari duit.

Sms ke-7.
“Imaginatif”
Tetangga deket rumah. Masi sempet juga dia nge-reply....makasiy..

Sms ke-8.
“1 kata buatmu Mi, “aneh”. Itu hanya 1 dr ribuan kata yang tergambar dr dirimu yang terlintas dpikiranku. Mgkin bahkan 1000 smspun tak kan cukup utk menggambarkan dirimu.”
Gak ngerti …

Sms ke-9
“Cantik”
Terima kasih..jujur amat..nyehehe

Sms ke-10
“Imut”
Dari sohib yang gak putus-putusnya ngedoain saya. Kirain dia mau jawab “Sholehah”..eh ternyata enggak..hi9x

Sms ke-11
“U pintar”
Biasalah temen kampus. Makasi ya…

Sms ke-12
“CANTIK. Bkn dalam artian yang sempit,tp dalam arti yg lebih luas.krn cantik bkn hny untuk tampilan fisik,tp lbh dr itu”
Jadi pengen nraktir yamg ngirim sms ini..hehehe

Sms ke-13
“Ekspresif” (*)
Dari Bintang. Yeah, dapat dimengerti knapa si kutu eh predator buku ini bilang begitu..Makasiy adikku...

Sms ke-14
“Subhanallah”
Nah ni dari orang yang paling jaring muji. Tadinya sempat kepikiran dia akan langsung mengeluarkan hadits-hadits shohih atau tausiyah yang bakal memberatkanku trus aku akan minta map gitu. Ternyata engga.

Sms ke-15
“You Are a strong girl/ CAT WOMAN”
Halah! Gak jelas banget neh dari kpala suku …gak intelek banget jawabannya…

Sms ke-16
“Periang. Mimi seperti seorang yang gak pernah sedih..he he”
Surprise juga ternyata replica kiwil ini dengan bersahaja mau me-reply sms-ku. Makasiy ya..Moga sukses ngelamar kerjaannya di Jakarta.

Sms ke-17
“Beautiful”
Aciiik…ni dari dinie the kupu…moga gak ada to be continued-nya…biasanya ni org ada “tapi”-nya gitu..hihi256x..mkasiy ya bu…..

Sms ke-18
“Gesit”
Wah mbak Tugu neh becanda kali. Kayaknya sindiran deh…

Sms ke-19
“Smart!”
Dari manten baru yang lagi ikut suaminya ke Balai Karangan. Sempet-sempet, lagi cerita tentang durian balai karangan. Bikin ngiler aja. .Makasiy ya ukhtiy..U are The best lah..

Sms ke-20
“Uniq. Kalo aq?”
Dari Ummi sohib masa kecil. Maksiy ya Mi….

Nah sodara-sodara..kira-kira inilah jawaban-jawaban dari temen-temen dan tetangga saya. Sebagian ada yang ngga mau me-reply. Ngga tau apa alasannya. Mungkin gak terlalu penting juga, kali ya. Ato lagi gak ada pulsa…. tapi gapapa .. 

Buat teman-teman yang merasa pernah me-reply sms ini saya ucapkan terima kasih atas perhatian, waktu, pikiran dan pulsanya untuk saya. Ya, hanyalah seorang “saya”.  Saya bahagia sekali atas atensi yang sudah diberikan.

Nah, kawan-kawan nak tau, ape jadi nye after ni? (Upin Ipin Mode On). Sepertinya kita butuh sms sejenis dengan versi yang berbeda.

Kira-kira seperti ini…
Sahabat..berikan padaku 1 kata negative sifatku yang pernah anda temui. 1 aja dulu! SmoGa dengAn beGitu ku kan Bisa meMperbaiki sifat itu. Balas sms ini dan Kirimkan kembali ke teman-temanmu sBg kaca diri. GooD luCk..

Do’a-ku hari ini:

Ya Allah..terima kasih karena telah menganugerahkan kepadaku teman-teman yang baik, Yang bahkan 1 kata tentangku bagi mereka adalah keseluruhannya yang baik-baik saja.

Padahal begitu banyak hal yang belum mereka ketahui tentangku, karena Engkau, ya Allah..senantiasa menutupi aib-aib dan keburukan sifatku…

Teman, bagaimana mungkin Allah sebegitu ketatnya menjaga harga diri kita, kemudian kita harus menyia-nyiakan kepercayaan dari-Nya? Subhanallah, Allah tutup aib kita namun tak jarang diri yang hina ini dengan congkaknya kembali merobek dan menyingkap tabir kita sendiri?

Hanya untuk perenungan diri. Untuk diri yang lemah dan dibanjiri dosa. Semoga bermanfaat…