Selasa, 26 Februari 2008

SELAMAT JALAN, KAI’.( Kerinduan akan taman kecilku )


Bapak Idham kursani. Mungkin nama ini tak begitu familiar di lapisan memoriku. Tapi begitu menyebutkan nama “Kai’…”…berjuta-juta potret kenangan indah dan manis akan berhamburan dari benak ini.

Kai’ yang ramah, Kai’ yang seorang pensiunan TNI (kalo ga salah). Kai’ yang bersahaja dan ramah pada anak-anak….

Tadi malam, tepatnya 25 februari 2008 pukul 23.15 Kai’ meninggalkan kami. Air mata tak cukup untuk menderakan kesedihan demi sekeping saja kenangan yang tak mau aku menghapusnya sampai nanti hilang ruang waktuku tuk menyapa dunia.

Baiklah. Untuk sekedar “melampiaskan” rasa rinduku akan masa kecilku, aku ingin mencoba lagi untuk membuka lembar-lembar memoriku bersama beliau…

1993

Masa kecilku di sebuah perumahan terbentuk indah dalam kenangan. Kai’ adalah sosok yang mengajar kami di sebuah TPA Al-muhajirin. Hmm…waktu itu aku masih imut dan tentu saja udah cantik kayak sekarang (he..narxis). karena waktu kelas 3 aku sekolah siang, maka TPA ku berada di pagi hari. Dan Kai’-lah sebagai pengajar dan pembimbing kami.

**meneteskan air mata**

Kai’ sosok yang sederhana dan bersahaja. Ia berjalan menuju Masjid perumahan kami yang tidak jauh jaraknya dari rumahnya. Oiya, rumahku dan rumah kai’ juga tidak berjauhan. Nyaris berhadapan….aku di blok A 11, beliau B 9. yang senantiasa aku ingat, akulah si gadis kecil berjilbab yang senantiasa membawakan gelas besar beliau yang berisi teh atau kopi **bercucuran kembali**..hik

“Mimi, tolong bawain gelas kai’ ke masjid…” panggil Kai’ dari ujung jalan pagi itu. Duh…sodara-sodara…peristiwa ini seakan baru saja terjadi 2 hari yang lalu..padahal sudah nyaris 14 tahun yang lalu ia berlalu….

Yang paling menyenangkan adalah ketika kami, anak-anak TPA asuhannya naik Iqro’ sekian (misalnya dari Iqro’ 4 ke iqro’ 5)…kami secara sederhana merayakannya dengan membawa kue-kue ala kadarnya…Dan Kai’ paling suka dengan kembang goyang (kue kayak kerupuk yang manis kayak aku (hik) dan berbentuk bunga) yang aku bawa…..Kai’ memimpin doa dan mengajak anak asuhnya untuk lebih giat lagi mengaji……entah mengerti entah tidak, saat itu aku dan teman-teman dengan mulut penuh makanan dan gula-gula mengangguk-angguk. Hatiku diliputi rasa gembira masa itu.

**menangis lagi**

Suatu hari,

TPA hari minggu, aku terlambat datang…..ini di karenakan aku terbuai dengan kartun Candy-Candy yang berhasil menyihirku untuk malas mandi dan bersiap-siap berangkat mengaji…Akhirnya dengan langkah terburu-buru aku bergegas ke masjid. Teman-teman sudah asyik dengan bacaan mereka ketika aku datang. Sudah hadir pula sosok Kai’ di sebelah anak-anak yang setia mendengarkan dan mengoreksi mereka. Saat itu aku lupa pula membawa Qur’anku.

Diam-diam aku menuju selretariat masjid tuk mengambil Al-qur’an milik masjid. Aku sadar, mungkin teman-teman akan mengolok-olokku karena terlambat. Atau lebih serem lagi kalau Kai’ menegurku. Duh

Aku diam saja. Aku masuk sekretariat dengan langkah cepat. Ups…..satu masalah lagi. Letak Al-qur’an terlalu tinggi untuk kuraih. Tubuhku yang imut imut kayak semut (tapi tetep manis) tidak mampu menggapai Al-qur’an di atas lemari. Aku mulai panik. Duh..gimana nih..keluhku. Teringat teman-teman yang sudah asyik dengan bacaan mereka. Atau mungkin Kai’ yang belum tahu akan kehadiranku disini.

Nekat, aku berniat memanjat. Mumpung ngga ada yang liat, Pikirku saat itu. Dengan tampang kalut aku sudah ancang-ancang pasang kucing-kucing eh salah, kuda-kuda untuk segera memanjat.

Belum sempat aksiku terlaksana, ada seseorang yang memasuki sekretariat. O ow..Kai’!

Ternyata Kai’ tahu aku terlambat datang dan kabur diam-diam ke sekretariat. Dan kai’ mengerti, bahwa pastinya aku sedang mendapat kesulitan.

“Biar Kai’ yang ambilin, mi’…..” kai’ tersenyum padaku dan mengambilkan Al-qur’anku.

Kenangan ini sangat susah aku lupakan…………….

Itulah sedikit yang bisa aku tulis disini. Terlalu banyak. Yah, terlalu banyak hal-hal indah yang tak sanggup aku menceritakannya.

Hingga di usianya yang menjelang ke 70 , Kai’ terkena serangan Stroke. Terahir kali aku bertemu dan menyapa beliau, Kai’ sempat menjawab kemudian menangis…

Kai’…..kami mencintaimu…Selamat jalan. Insya Allah segala kebaikan dan amalmu dalam menggoreskan kebaikan dan ilmu kepada kami, akan menjadi sebuah perisai untukmu di akhirat sana. Dan kami merindukanmu…Mimi merindukanmu…….

Amin…

Tidak ada komentar: