"Ku merindukan sebuah Concerto Angkasa Raya...dengan ribuan Malaikat bertasbih memuja nama-Nya. Inilah gaung Selebritis Syurga. Allah sebagai pusat orbitnya...."
Kamis, 17 Januari 2008
Terbang Malam
Terawal terayun aku terbelai-belai malam yang menyapa
Angin bersemilir putih dan dingin lembut berkata-kata
Lantas hendakkah aku tinggalkan mereka untuk keluar peraduan?
Siapa yang hendak rela , akupun jelas tak rela
Dalam helaan mimpi aku melihat bintang
Dalam hembusan nafas mata yang terpejam kusaksikan langit malam yang terhampar menghitam
Bulan menggores sebuah garis melengkung
Bulan tersenyum dengan cahaya kemilau emas
Ranting-ranting coklat dan basah tegar menyoroti sinar malam
Daun-daun hijau gerimis menepi kedinginan
Alam menari menarik perhatian tanpa mata-mata yang mampu memandang dalam
Tak hendak aku beranjak
Tidak
Namun ternyata bisikan Illahi meringankan tubuh yang terkulai
Seolah hadir sebuah jentikan menggerakkan badan yang terhampar
Kelopak mata mulai bernyanyi
Ia hadir untuk membuncahkan kesadaran akan dunia
Tiba waktunya terbang malam
Ku gemericikkan air dingin dengan hentakan menggembira
Buncahan-buncahan bahagia menelusur hati yang tak kering lagi
Kukalahkan buaian hari ini!
Kukalahkan belenggu setan!
Terbang malam.....
Justru aku nyata melihat keindahan malam
Dengan bintang-bintang yang jauh lebih bersinar kedip-kedip menawan
Bulanpun lebih menghangat jatuh menghela pipi merahku
Menghadirkan letupan maya pada yang tak terkira indahnya
Hanya jiwa..
Hanya jiwa yang mampu bermain dengannya.
Bahagia..
Terbang malam.....................
Terbang malam bersama sajadah..............
Terbang malam menuju cintanya Allah.....................
Friday, 21 december 2007
12 dzulhijjah 1428 H
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar