"Ku merindukan sebuah Concerto Angkasa Raya...dengan ribuan Malaikat bertasbih memuja nama-Nya. Inilah gaung Selebritis Syurga. Allah sebagai pusat orbitnya...."
Kamis, 26 November 2009
Kulit Cantik? Tidur!
Berikut 5 tips yang bisa diikuti untuk mendapatkan kulit yang tetap terlihat indah saat bangun tidur.
1. Disiplin
Kalau Anda terbiasa tidur pada pukul 22.00 dan bangun pada pukul 05.00, usahakanlah agar jam tidur tersebut tak berubah. Tidak perlu mengganti jam tidur yang kurang pada saat akhir pekan.
2. Aromaterapi
Menginjak usia pertengahan, susah tidur adalah hal yang wajar. Coba semprotkan atau nyalakan lilin beraroma lavender, yang memiliki aroma sangat menenangkan dan bisa mengatasi insomnia.
3. Krim malam
Jangan malas untuk mengaplikasikan krim malam sesaat sebelum beranjak ke tempat tidur. Kulit yang terasa kering, bisa membuat tidur Anda kurang nyaman. Cobalah Oriflame Lift Expert Ultra-Firming Night Cream. Krim yang menggunakan teknologi Bio Spring ini memiliki tekstur lembut, serta mampu membantu mengencangkan serta menyehatkan kulit.
4. Menu makan
Sering merasa lapar saat malam hari? Pilihlah makanan kaya karbohidrat, seperti roti bakar atau crackers. Makanan sejenis ini dipercaya memiliki kandungan serotonin yang bisa membantu Anda semakin rileks. Hindari mengonsumsi makanan berat, setidaknya 2 jam sebelum tidur.
5. Kamar yang nyaman
Buat kamar tidur Anda senyaman mungkin. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun selain tidur di kamar tersebut.
Kopi Turunkan Resiko Kanker Endometrium
Sekelompok peneliti dari Institut Karolinska, Stockholm, Sweden-, Friberg E., Orsini N, Mantzoros CS, dan Wolk A menemukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko kanker endometrium, terutama pada mereka yang mengonsumsi paling tidak empat cangkir kopi dalam sehari, jika dibandingkan dengan mereka yang minum kopi lebih sedikit.
Setiap penambahan jumlah cangkir kopi yang diminum berkaitan dengan 10 persen penurunan risiko kanker endometrium. Kopi dapat menurunkan risiko kanker endometrium diperkirakan karena kopi dapat menurunkan kadar insulin dan estrogen, yang berhubungan dengan perkembangan kanker endometrium. Namun,baru 2 penelitian yang bersifat prospektif yang mengeksplorasi mengenai hipotesis ini.
Data yang berasal dari Swedish Mammography Cohort-penelitian prospektif kohor yang berbasis populasi- pada 60,634 wanita yang diikuti selama kurang lebih 17 tahun, 677 didiagnosis dengan kanker endometrium tipe adenocarcinoma. Setelah diteliti mengenai komsumsi kopi dan risiko kanker endometrium, didapatkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara konsumsi kopi dan indeks massa tubuh.
Data tersebut menyatakan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan penurunan risiko kanker endometrium, terutama pada wanita dengan berat badan berlebih.
Friberg menyarankan sebaiknya dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan kopi decaffeinate atau tanpa kafein agar dapat memisahkan efek kopi berkafein dengan tanpa kafein.
Perlu diingat pula bahwa kafein tidak selalu memberikan keuntungan, karena konsumsi kafein yang terlalu banyak (kurang lebih 600 mg atau setara dengan 6 cangkir kopi) dapat mengalami gejala yang tidak menyenangkan seperti jantung berdebar,gugup, berkeringat, cemas, perut terasa tidak nyaman, hingga sulit tidur.
http://perempuan.com/
Jumat, 23 Oktober 2009
Taukah anda..?_?
Kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
Tahukah anda....
Kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
Tahukah anda....
Kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
Tahukah anda...........
kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?
Tahukah anda.....
Kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?
Tahukah anda.....
Kalau orang yang suka berpakaian hitamadalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?
Tahukah anda....
Kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut
dikembalikan dua kali lipat?*
Tahukah anda.
bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung?
Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?
Tahukah anda.....
kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?*
Tahukah anda..
bahwa anda bisa mewujudkan impian anda,seperti jatuh cinta,menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar-benar tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.
Tapi jangan percaya semua yang saya katakan.......
sebelum anda mencobanya sendiri......
Senin, 19 Oktober 2009
Buku Terjemahan? Ada apa ya?
I Love Book edisi Ahad18 Oktober 2009 kemarin, menyajikan tema tentang “Buku Terjemahan”. Smoga aja notes ini bermanfaat ya buat teman-teman blogger dan fesbuker, wa bil khusus buat Akh Hamada yang meminta bahan siaran tadi di jadikan notes di Fesbuk. Tulisan ini bersumber dari majalah Annida Edisi 9/XVII/Mei 2008
Ada sebuah fakta yang dilansir oleh Litbang Ikatan penerbit Indonesia (IKAPI) yang mungkin mengejutkan bagi para pecinta buku : 55% buku yang menguasai pasar buku Indonesia adalah Karya terjemahan! Walau ini merupakan fakta keluaran tahun 2005, tapi ini bisa menjadi ukuran kasar untuk menggambarkan bagaimana digjayanya buku karya-karya penulis luar di negeri kita ini. Betul, kan sobat?
Litbang KOMPAS : dari total jumlah penduduk Indonesia (200 juta orang), penerbitan buku baru sekitar 0,00009 persen . It means sekitar 9 judul buku baru untuk 1 juta penduduk! It means! Dalam 1 tahun baru sekitar 10.000 judul buku , dengan tiras 20 juta eksemplar, yang terbit! Kasarnya lagi, 1 buku masih dibaca oleh 10 orang!
Yang mengejutkan, antusiasme masyarakat kita terhadap buku-buku terjemahan sudah berada pada stadium tinggi! Buku seperti Harry Potter dan The Lord of The Rings , misalnya. Mendapat sambutan yang luar biasa. Setiap seri barunya terbit, pemesanan sudah masuk jauh sebelum bukunya beredar.
Novel HP dan TLoTR memang mewakili produktivitas para penulis liar yang gila-gilaan. Selain itu, upaya eksploratif mereka terhadap tema-tema cerita juga luar biasa..
Runyamnya, situasi bisnis perbukuan di tanah air masih kuat dengan tabiat latah. Banyak penerbit yang mengikuti tren pasar tanpa pertimbangan, karena yang dibidiknya memang hanya keuntungan. Di ranah buku-buku terjemahan, yang dikeluhkan kualitas alih bahasanya, semata-mata karena sebuah tren yang diciptakan oleh sebuah buku terjemahan yang mengalami best seller. Novel Kitab Lupa dan Gelak Tawa (The book of laughter and Forgeting) karya Milan Kundera, mislanya. Novel yang berkisah tentang prilaku politik penguasa dan Cekoslovakia yang lalim ini, menyusun buku dan novel lain yang notabene karya masterpiece namun oleh hancur oleh penerjemahannya seperti The Purple Cow (Seth Godin), The Da Vinci Code (Dan Brown), atau The World is flat (Thomas L.Friedmen). Memang buku ini mendapat sambutan yang baik, tetapi pada saat yang sama juga mendapat serbuan keluhan karena kualitas penerjemahannya.
Keluhan umumnya mencakup masalah transliterasi pada bahasa sasaran (terjemahan sangat kaku), karena sekedar mengejar kemiripan arti, perbedaan versi terjemahan (beda penerbit, beda terjemahan), dan pembunuhan karakter dan gaya pengarang.
Kisruhnya dunia penerjemahan buku kita terjadi salah satunya karena kekeliruan orientasi dalam penerjemahan. Pada umumnya, dalam melakukan alih bahasa, penerjemah berorientasi pada pncarian makna yang sama persis terhadap bahasa sasaran.
Ada enam factor di luar teks yang ikut mempengaruhi proses penerjemahan.
1. Penulis teks
Penulis dalam berkarya dipengaruhi oleh latar belakang hidupnya (pendidikan, bacaan, budaya, afiliasi sosoal politik---Mungkin terhadap organisasi tertentu, keluarga,lingkungan)
2. Penerjemah
3. Pembaca
4. Norma bahasa yang berbeda antara bahasa sumber dan bahasa sasaran
5. Kebudayaan yang melatarbelakangi bahasa sasaran
6. Topik yang ditulis
Contoh kasus penerjemahan berorientasi kepada bahasa sasaran adalah alih bahasa yang dilakukan oleh William Weaver atas Pendolo di Foucault (1988)., novel karya Umberto Eco. Weaver menerjemahkannya dalam bahasa Inggris menjadi Foucault Pendulum. Dalam novel itu, Eco menggambarkan tokoh utamanya di sebuah perbukitan dengan mengutip sejak Giacomo Leopardi L’infinito “al di la della siepe, come osservava diotallevi”. Menurut Eco, bagi pembaca Inggris kutipan sajak itu menjadi kalimat asing karena mereka tidak tahu Diotalevi. Sementara pembaca Italia hafal luar biasa terhadap sajak ini, (sebagaimana orang Indonesia hafal sajak “Krawang Bekasi”-nya Chairil Anwar), akan langsung segera merasakan nuansa kampong yang dikelilingi bukit ketika membaca larik sajak itu. Dengan kepentingan bahasa sasaran, Weaver menghilangkan kutipan sajak itu dalam novel Eco versi terjemahannya.
So, siapa yang bertanggung jawab terhadap kualitas penerjemahan?
Tiga pihak penting, tak lain tak bukan adalah : Penerjemah, Editor dan Penerbit.
Penerjemah, bertanggung jawab terhadap upaya penerjemahan.
Editor, sebagai lapis kedua, seharusnya mem-back up hasil terjemahan sehingga kualitas terjemahan dapat dipertanggungjawabkan.
Dan terakhir, penerbit. Yang bertanggung jawab atas masalah terjemahan. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa terbitnya karya terjemahan berkualitas buruk seringkali karena factor penerbit.
Jumat, 11 September 2009
Menghapus, lagi-lagi...
"Tidurkan pikiran.Tundukkan hati.Kau adalah makhluk bernyawa.Jangan menyerupai orang yang sudah mati.Akal adalah anugerah".
Humm. Lembaran hidup anak adam. Sudah mengering tintanya di lauh mahfudz. Andai saja tiap2 lembar yang rusak tulisannya dapat aku perbaiki. Dapat aku tipe-x dgn tipe-x permanen. Ah,,, bagaimana bisa?? Tugas hamba sahaya sepertiku adalah berjuang selanjutnya. Untuk mengisi lembar-lembar berikutnya menjadi baik. Hingga lembaran terakhir!!
1 harapan terbaikku. Takdir dapat diubah dengan do'a. Hingga ku berpikir dengan otak manusia ku ini : Betapa pemurahnya Allah. Dan betapa seringnya goresan keluhan terlukis dari bibirku. Ah...
Rabb. Pantaskah aku. Dengan amal yang biasa-biasa saja. Bahkan mungkin kurang dari itu! Bisa menembus, menerobos langitMu ? MelihatMu kelak tanpa hijab???
Aku rindu,Rabb. Aku merintih. Merayu. Meminta dengan sepenuh-penuhnya pinta. Bantu aku. Bantu aku menuliskan lembaran-lembaran kitab hidupku. Sampai lembar terakhir! Dengan goresan-goresan tinta kebaikan. Hingga kutakperlu mengingat lagi : banyaknya lembaran-lembaran lama, yang harus aku hapus ....
Selasa, 21 Juli 2009
Rahasia kecerdasan Yahudi
tulisan berikut kudapat dari blog tetangga, semoga bermanfaat
Mengapa Orang Yahudi Pintar?
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai tiba saat melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala (sekali lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),”
ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Merokok adalah tabu. Bila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dam mereka harus mempraktekannya.
Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya. Entrpreneurship dan networking digelorakan.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
“Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Di tangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia?
Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?”
note: Dr. Stephen Carr Leon, nama yang masih misteri di ranah maya. Namun tanpa melihat "siapa", setidaknya kita dapat mengambil "apa" di dalam tulisan ini. Wallahu a'lam.
Senin, 25 Mei 2009
Matamu....
Ku ingin menuangkan memoriku dari otak kecil mentega ku...pelan-pelan saja...
Ide ku telah habis di gerogoti rasa malas bosan dan kebingungan...
Makanya kini..pelan-pelan saja...
Lambat saja..
Tapi pastikan ia tertulis disini...
Siang ini....
Sudah 2 orang yang menanyakan "ada apa dengan matamu"
Siapa yang bertanya??
Pertama adalah cintaku si ne ne Rizyana yang tuk pertama kalinya aku menemuinya dan bertemu pasca honeymoon 12 harinya....Kupeluk ia...hmhmpph..bau mantten baru...wihihi..
Kedua adalah Bos ku di Radio. Pak Faisal yang memmanggilku ke ruangannya tuk sedikit memberikan info tentang PH, Production House. Nah..Bapakku ini paling gag bisa di boongi....Pertanyaan nnya dan asumsi nya gag jauh-jauh beda ma Ne Ne..
"Abis nangis yaaaaaaaaaa??"
Hihihiho jadi malluww...
"hah?? masak siy!! emang kliatan?" tanyaku gag yakin..Mungkin aku lupa bedakan kali yaaa..hihih
Huuww..ternyata emang keliatan...Aku ngaca bentar dari lap top mengkilat milik si bos...
Critanya itu adalah singkatnya, aku telah menghilangkan barang milik abangku...Nah...dengan sikap perfesionisnya yang begitu menjaga barang-barang pribadinya, berlawanan dengan sifatku yang terkadang kurang hati-hati alias ceroboh dikit...akhirnya tepat di hari Ahad..hilanglah barang itu...
Aku sudah menggantinya,....
Tapi apa dikata ia tak sudi....
Malam itu aku merenung dengan tangisan..dikit jak..hihihi
Mengapa aku sebegitu tidak hati-hatinya...
"Ambil saja hikmahnya..." hibur sahabatku.
"Kalo emang waktunya ilang ya ilang.. gag bisa ditunda-tunda lagi.." yang lain mengingatkan.
Hik hik....
"Zo kemarin ditungguin di pohon belimbing gak nyusul....ujung2nya begadang sm kelelawar buah deh..ughh" nah ni dari imaginary fren ku, edward cullen..si vampire yang baik hati...suka makan ayam rendang...
Yah....kurenungkan perkataan sahabatku yang baiiikk banget...
"Lu tu cerobohnya jadi kebiasaan..ilanginlah sifat itu tuh..." katanya....
Ya ya ya....
Ya Allah....Ampuni aku...
Oh mata..mataku....Jendela hatiku...
(Alhamdulillah akhirnya jadi juga tulisan ini..heeee)
Selasa, 05 Mei 2009
Smoga bukan Lunch terakhir kita....
Tanggal 1 Mei kemarin aku berpijak pada renta usia ke 24 ku. Di hari yang cukup sibuk itu (ato aku aja yang sok-sok sibuk, kali yaaa..hehehehe), pada saat aku lagi mo nyari black forest to anak-anak Radio Mujahidin yang kusayangi sepenuh hatiku (Jiaaaaa!! naek gaji!!!). Sebuah pesan kuterima dari Program Director Radio Mujahidin. Senior yang kudapati berlabel Rizyana ini, sempat menelepon sebelumnya tuk menagih makan-makan tar siang...Uhuhu...mentang-mentang ultahku pas tanggal muda. Bukannya mereka miris, dan menghormati perayaan May Day---Hari Buruh sedunia yang merana itu!!
"Kapan makan-makannya nih!! Disini ada diriku, Ibnu Shomad, Hanafi...." Mulailah ia mengabsen anak-anak yang sudah berjejer di ruang penyiar,menantikan makan-makan gratis siang itu...
"Haa.....budget ku tak mencukupi tuk omnivora seperti kalian..wkwkwkw.." jawabku, gag diplomatis namun ironis..
Namun sebuah pesan berikutnya dariku kuharap dapat menghibur anak-anak Radio...
"Tapi Insya Allah tar jelang Jumatan mi nangkring ke radio bentar bawain kue aja yaaaa..."
Nah, sebuah ide brilian dari Muslimah cerdas yang biasa kupanggil Ne Ne itu adalah...
"Dah lah Mey..anak2 dikasih kue ajaaa...kita ber2 lunch bareng yukk....Itung-itung sebagai syukuran Milad mu yang ke-24 dan merayakan jelang walimatul 'Ursy ku minggu depan, Insya Allah"
Nah..gitu lah kira-kira. Maap ya Ne Ne, redaksi katanya mungkin gag tepat. Coale hape mi agik di cas baaaa jadi gag bisa jeling-jeling utak-atik sms itu....hehehe..
Akhirnya siang itu, kamipun sepakat untuk Lunch berdua di Pondok Ale-Ale. Apa ya yang kami pesen saat itu? Duh lupa nama-namanya!! Yang Mi inget siy ada es jeruk kelapa borneo ato apaaa gitu, Trus jus melon, dan yang paling uenaakkk tenan itu adalah ale-ale asam pedas...hehehehe..(Ne ne, aku lupa nama-nama yang kita pesen kemarin...).
Terjadilah perbincangan keren antara kami berdua....Banyak siy..Tapi karena aku lagi males ngetik banyak-banyak, jadi yang satu ini aja ya yang kuceritain..(terkait judul diatas).
Aku katakan pada Nene:
Aku : "Ne, Tau gag siy!! Ni merupakan makan bareng ke-4 ku dengan sahabatku yang mau merit. pertama kali aku makan bareng Kak Dina (Ummi Jihad sekarang). Aku nemenin dia jalan, menjelang nikahnya. Tu gag salah 2-3 taun lalu, ya?? Trus kedua aku nemenin Yessy (Sekarang Ummi Adz-Dzahabi). Tu taun lalu, Ne.....Trus trus...aku juga nemenin Susi (Tar lagi juga Insya Allah jadi Ummi) jelang pernikahnnya. Kita jalan-jalan bareng trus makan bareng kek gini...."
Ne ne : (Diam, penuh perhatian dan lembut memperhatikan. Namun mulutnya ngunyah terussssssssss.........hi hi hi..penganten laper!)
Aku : "Nah!!! sekarang giliranmu yang harus kutemani.....Pasti deehh ujungna sama ni!!"
Ne ne : (Diam dan terus mengunyah. Di bola matanya tampak tertulis 1 kata : Id***s. hehehe. Kayaknya dia dengerin aku, tapi hatinya ke laen. Wkwkwk..Dasar Calon Manten!!)
Aku : "Ujungnya adalah : Kalo udah pada merit, pasti deh ga bisa lagi jalan bareng kayak gini! Gag bisa JJS ato ngetem bareng lagi. Dulu 3 orang itu bilang, Insya Allah tetep bisa. Tapi?? Huwww...udah sibuk ma keluarga..Gag bisa n susaaaahh banget mo ketemuan. Aku merasa sepi, sendiri..... dan aku benci..heheheh..kayak puisi Rangga"
Nah kira-kira gitu dehhh..
Demikianlah. Telah kuungkapkan unek-unek ku. Khawatir banget deh keilangan temen-temenku yang dulunya jomblo, single, en bisa digangguin kapan aja dan dimana aja. Namun setelah status mereka berubah "Married"...Mereka pelan namun pasti menghilang dari idupku..Huhuhuhu......
Jadi kuharap ni bukan Lunch terakhir aku dan Ne ne. Kuharap Ne ne mengerti....hehehe
Tapi harapan tinggalah harapan. Saat kumenantikan jawaban penghibur hati yang kira-kira kayak gini ni : ""Tenang lah mey, aku akan selalu ada tiap kau merasa sendiri..kita masih bisa khuq bareng-bareng...jalan bareng, makan bareng..gampanglah itu.."
Ternyata yang justru tak lama kemudian keluar dari mulut Ne Ne adalah (dengan tampang bahagia dan tak berdosa) :
Ne Ne : "Kak Na siy sudah mendaftar rumah makan-rumah makan yang akan kami (dia dan suami) kunjungi setelah nikah nanti. Termasuk saat Bulan Madu.."
HOAAAAAAAA!!!! jAHAAATTTT!!!
Kamis, 30 April 2009
UNGKAPAN HATI SEORANG DA'I
Aku melangkah dalam kegelapan
Kegelapan yang meliputi ketidaktahuanku
Akan sebuah hakekat yang akan aku hadapi
Tanpa seorangpun yang peduli
Atau hendak melihat apa yang bakal terjadi
Aku datang tatkala tak seorangpun yang peduli dengannya
Membukakan hidayah bagi mereka yang jauh
Tertinggal dan terlupakan
Terasing dan diasingkan
Bodoh dan terbodohkan
Gelap dan digelapkan
Aku datang tatkala tak seorangpun yang kutawarkan menyambut
Aku melangkah sendirian
Aku bagaikan seorang yang ditinggalkan
Sudah berkali-kali aku tawarkan
Bahkan kusodorkan proposal kepada mereka
Yang kuanggap lebih daripadaku
Namun sambutan mereka terasa kering
Tak seperti yang kubayangkan
Kini aku datang
Dan tak mungkin dihentikan
Aku akan mengarungi dunia
Yang aku sendiripun tak bisa membacanya
Karena keterbatasanku
Dan sedikitnya kemampuanku
Namun aku datang bersama Iman
Dan rasa tanggung jawabku yang besar
Aku datang
Dan aku telah masuk ke pintu gerbang besarnya
Yang aku yakin lebih luas daripada gerbang pintu manapun
Aku telah saksikan kemurtadan yang dibiarkan
Kemusyrikan yang semakin membesar
Kemungkaran yang dianggap remeh
Aku datang tatkala aku telah menawarkan kepada mereka
Namun mereka tidak merespon dengan serius jawabanku
Aku datang dan aku tak mungkin kembali pulang
Bukan dunia yang aku harapkan
Bukan kedudukan yang aku kejar
Yang kukejar hanya keridhoan-Mu Ya Alloh
Yang dengannya Engkau menjadi ridho kepadaku
Dan agar tatkala di akhirat nanti
Akan menjadi pemberat timbangan amalku
Dan agar tatkala aku datang dan bertatap wajah dengan-Mu
Engkau bertanya, “Hambaku, apa yang membuatmu menempuh jalan dakwah yang sukar ini?”
Aku menjawab, “Aku lakukan untuk mencari ridho-Mu Ya Alloh, agar Engkau ridho kepadaku dan menerima amal sholehku dan mengampuni aku, menyelamatkanku dari azab Neraka-Mu dan memasukkan aku ke dalam Syurga-Mu”
Dan Engkau, demi ayah dan ibuku, aku berharap Engkau menjawab, “Aku telah ridho kepada-Mu, dan Engkau berkata kepada diriku
“ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku”.
QS. Al-Fajr : 27-30
Jumat, 20 Maret 2009
CINTA SEJATI ITU, ANAKKU
Suatu hari, Anakku, kau bertanya, Bunda, mengapa sebuah pernikahan itu bisa bertahan, dan mengapa yang lain gagal?
Maka akupun menjawab, pernikahan yang terus bertahan dan yang tidak bertahan hanya disebabkan oleh nyala cinta. Yang bertahan terus membarakannya dengan amunisi makfirah, gairah dan kesetiaan sepanjang jiwa. Sedang yang tak bertahan membiarkan nyala itu padam bersama redupnya makrifah, gairah dan kesetiaan antara mereka.
Jika kau mencintai seseorang, kau akan menaruhnya di tempat yang paling ternyaman di hatimu, hingga setiap kali menatap matamu, ia temukan dirinya berpijar disana. Kau tak akan pernah lelah mengenali diri dan jiwanya hingga ke sumsum tulang. Hidupmu penuh gairah, tak bai sekejappun atas keberadaannya.
Maka sampailah kau pada keputusan itu: Kau akan setia pada nafas, getar dan gerak saat bersamanya, hingga nyawa berpamitan untuk selamanya pada jasadmu. Bahkan kau masih berharap semua tak akan pernah tamat. Kau akan mendambakan hari dimana kau dan dia kelak dibangkitkan kembali sebagai pasangan, yang terus bergandengan tangan melintasi jalan-jalan asmara, di taman Syurga-Nya.
Itulah cinta sejati, anakku...........
C E R A I
(Pena yang kupinjam dari sebuah Goresan Abdurrahman Faiz, sastrawan cilik).
Aku sedih. Makin lama makin banyak persoalan yang menimpa beberapa temanku.
Bukan persoalan anak-anak, tapi persoalan orang tua tuh.
Aku bilang,
”Bicaralah pada orangtuamu agar mereka tak jadi berpisah.”
Tapi temanku itu malah menitikkan air mata.
”Peluk saja mereka kuat-kuat bersamaan, agar tak pergi meninggalkanmu!”
Tangis temanku yang lain makin kencang.
”Tak adakah orang yang bisa menengahi selain kalian? Om Tante atau Opa Oma?”
Isakan itu makin tersendat-sendat.
Ah, akhirnya....
Orang tua mereka memang berpisah.
Maka kutulis puisi ini untuk temanku F dan temanku yang lain, Kak B, yang ayah dan ibunya baru saja bercerai. Semoga kalian tegar, ya!
Oya ni puisiku yang paling dewasa deh. Maaf bukan mau ikut campur...Tapi haruskah begitu?
Bagi Ayah Ibu yang Akan Bercerai
Ayah, Ibu
Tolong, jangan cerai
Sebab bercerai selalu membuat kita runtuh
Tak bisakah semua dibicarakan baik-baik
Dengan kepala sedingin batu es
Dan hati yang embun?
Tolong,
Jangan bertengkar dihadapan kami
Apalagi saling melempar perabotan
Jangan menebar caci dan fitnah
Apalagi sampai ke koran, majalah dan televisi
Dan jangan jadikan rumah kita
Bagai zona perang
Mengapa kalian saling menyakiti
dan mengabaikan kami?
Kami bukan lemari
Yang kalian pajang di rumah
Bisa di gotong kesana kemari
Kami punya kebeningan hati
Pendapat yang bisa dipertimbangkan
Kamilah penggenggam erat semua cinta
Yang kalian lempar sampai begitu jauh
Jangan bercerai,
Kecuali hanya bila salah satu pergi menghadapNya
Jangan bercerai,
Kecuali hanya bila ada yang mengingkari Illahi
Jangan bercerai, ayah dan Ibu
Sebab itu berarti meruntuhkan dunia indah
Yang kita bangun sejak dulu
Dari senyuman dan kenangan
Yang kita kumpulkan setiap waktu
Ayah Ibu,
Bila kalian tetap bercerai
Mungkin kami tak lagi kanak-kanak
Diri kami akan menyusut dan mengerut
Menjelma gumpalan duka dan air mata,
Lalu mungkin akan kami asah
Duri duri hati menjadi taring
Pada suatu masa
Kalianpun akan tergugu
Menemukan kami yang berhati bolong
Di sepanjang lorong
Menuju rumah entah siapa
(Abdurrahman Faiz, 2006)
(Sumber : Buku Catatan pernikahan Helvy Tiana Rossa)
Sabtu, 07 Maret 2009
Senin, 02 Maret 2009
Huruf-Huruf Yang Cemas
Jazzakumullah Khairan Katsiiraa..
Kalian untukku_part 2 (Never Ending Friendship)
Mereka yang mengatakan : ”Kau penting di mata kami!”
Mereka yang mengatakan : ”Kau bisa melewatinya!”
Mereka yang mengatakan : ”24 jam ini kami terbuka mendengarkanmu!”
Mereka yang tak putus bertanya : ”Sudah sholat?”
Mereka yang tak henti bertanya : ”Kau sudah makan? Kalau belum, segera makan!”
Mereka yang tak bosan bertanya : ”Lagi apa? Matikan tv mu, dengarkan aku!”
Mereka yang merasa kita tetap penting, sekalipun kita beranggapan bodoh ”Kau bukan siapa-siapa”
It’s a wonderful friendship.
Mereka yang malam tadi, tepat di penghujung 2 Maret 2009, menajamkan mata hatinya untuk mendengarkanku. Menajamkan telinganya untuk melihat sejauh mana sahabatnya ini mampu bersabar! Dan berbaik hati mengatakan bahwa merekalah yang bersalah!
Yang berbesar hati menegaskan : ”Kau tegar! Yang terbaik tetap kan jadi milikmu!”
Yang teguh mengingatkan : ”Kupercaya kau tetap sabar! Tak akan pernah salah aku memberimu thumb!”
Yang tulus berucap : ”Campur tangan Allah. Tak perlu sedih,sobat! Tak penting untukmu”
It’s a never ending friendship.
Terima kasih buat kalian bertiga. Kalian adalah mata hati yang bicara. Disini. Di kedalaman hati, di kebeningan jiwa.
Tak akan pernah kulewatkan nama kalian di setiap ratap dan sujud do’aku.
Jazakumullah Khairan katsiir.
( Written : 3 March 2009, in the bright morning and precious moment in a lifetime)
Kalian Untukku_part 1 (Never Ending Friendship)
”Ane udah tiga hari ini ngga mandi! Hattrick! Tapi tetap saja aura kegantengan ini tak pernah memudar”. Begitulah kira-kira salah satu sms narsisnya yang senantiasa ia umbar.
Tapi sudah sejak lama ia hilang dari peredaran dan memang ia sudah berubah. Tidak pernah ceplas-ceplos lagi. Sekarang ”tema” yang ia usung berbeda. Itulah sebabnya aku agak heran ketika sms ini muncul. Tapi hari ini, aku begitu berterima kasih atas sms yang baru 3 hari ini bersarang di inbox hapeku ini.
Cinta itu mutlak...
Dimana ia tak mengalami perubahan
Namun ia mampu merubah segalanya
Cinta itu maya
Dimana kita tak bisa merabanya
Namun kita mampu merasakannya
Cinta itu adalah anugerah
Yang diberikan SANG PEMBERI CINTA
Kepada manusia untuk saling menyayangi
Cinta itu tak dapat dilihat oleh mata
Diraba dengan jemari,
Cinta itu hanya dapat dirasakan dengan hati oleh para pecinta
Cinta itu sebuah bukti
Bukan sebuah janji!
Dan sahabat itu
seperti warna pelangi Yang tak pernah pudar
Untuk selamanya
Paragraph terakhir lah yang hendak aku bicarakan disini.
Sekali lagi, tentang persahabatan. Tema yang tak lekang untuk dituliskan setelah cinta. Mereka bagai dua sisi mata uang.
Saat ini memang peran dari seorang sahabat (selain orang tua, tentu saja), begitu penting dan menjanjikan. Sahabat yang menyelamatkan saat hidup mulai terasa acak dan bergelombang. Saat hitam kita katakan putih, dan yang kita debat putih, dengan lantang mereka ingatkan bahwa itu adalah hitam!
Di suatu masa saat kita kehilangan roda untuk berjalan mulus di kehidupan. Dengan ringan mereka meminjamkan roda nya sebagai bukti ketulusan. Memayungi dirimu saat hujan turun dan kilat menyambar bergantian.
Dari salah seorang sahabat pula, aku mengutip hasil goresannya. Dan ini masih tentang sahabat!
Ada artikel yang menyebutkan bahwa menyayangi teman, sama sekali bukan berarti menafikan kecintaan kepada yang lain. Kecintaan kepada keluarga, kepada diri sendiri, sebab tiap-tiap jendela cinta memiliki ruangan tersendiri di hati yang tidak akan mampu disamakan dengan cinta-cinta lain Yang kesemuanya tidak saling berhimpit tidak pula bersinggungan. Namun tiap-tiap kecintaan mengisi bilik-bilik hati yang berbeda-beda. Kesemua cinta hendaknya merupakan suatu refleksi cinta kepada Allah SWT. Suatu pendaran keemasan dari keimanan, desiran sejuk angin kerinduan, dan deburan tegar ombak keistiqomahan. Yupz,, sayangilah teman karena Allah!
Teman sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ”Aku lupa“ Teman sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ”Tunggu sebentar“ Teman sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri “ (to be continued)
Jumat, 20 Februari 2009
Ingatkan aku, kawan!
Tak lama momen itu terjadi. Beberapa anak menghampirinya. Entah apa yang mereka ributkan, akhirnya sampai juga ke telingaku. Sayup kudapati sebuah pengertian. Wahyu ternyata diledekin oleh temannya, karena gaya nya yang cukup girly ketika ia bicara. Tampak pada saat ia memainkan gesture tubuhnya, ataupun saat ia berkomunikasi secara verbal. Dia juga lebih memilih duduk sebangku dengan teman wanita.
Selang beberapa waktu. Saat pergantian jam. Ia mendekatiku.
"Miss...liat lah tu..." katanya mengadu. Tentu dengan gaya girly-nya yang memukau. Anak-anak lain terkekeh. Aku sempat terpana dengan gayanya di hadapanku barusan. Lantas,
"Wahyu, gayanya yang tegap dong..Masa' gayanya kaya temen-temen yang perempuan"
Dia diam menunduk. Tanda tak suka. Wajahnya yang tadi cukup cerah meriah, berganti mendung yang nyata.
Sudah pergantian jam. Maka aku harus meninggalkan kelas.
Aku bukannya tanpa alasan menuliskan ini. Kejadian serupa namun dalam konsep yang berbeda juga sempat terjadi padaku.
Beberapa waktu lalu, sahabatku 'menyerangku". Dia menggugat TIGA HAL yang tak ia sukai dariku. Dan aku kaget! Karena selama ini tak seorangpun mempermasalahkan hal itu padaku! Bahkan sebagai pembelajaran bagiku, ia katakan sementara waktu ia akan stop berkomunikasi denganku jika aku belum pelan-pelan mengubah kebiasaan jelekku itu!
3 hal mengejutkan bagiku itu adalah :
1) Stop bilang : "Biarin..khan aku anak bungsu.."
2) Stop : memukul-mukul dan mencubit-cubit Meggie/orla jika sedang ngobrol
3) Stop : nyuruh-nyuruh orang, nge-bossy. Sertakan "Tolong dong.." stiap ingin minta bantuan
Aku pias. Mulai akan berceloteh,
"Knapa siy emangnya? Apa salahnya? Meggie aja ngga pernah komplain..gak pernah ada yang komplain. Dan aku tidak melakukannya pada semua orang" kataku. Walau bibir menolak, tapi pikiranku terapung-apung, campur aduk dan menggeliat kaget.
Apa iya sih? Sebegitunyakah??
"Kamu mungkin gak sadar.." katanya.
Ia memprotes beberapa kesalahanku yang ia dapati padaku.
"Serem tau gak, ngeliat Mega yang kurus begitu ,kamu pukul-pukul bahunya. Kamu cubit lah, lempar pake bantal lah...Dia emang ngga masalah. Tapi tetep saja prilaku begitu ngga baik.."
"Hentikan sifatmu yang suka ngeles 'Biarin begini..aku kan bungsu..bebas mo ngapain.." tiap ngelakuin keteledoran. Gak dewasa banget, tau ngga! Tolong ubah.."
"Trus biasain ngerjain sgala sesuatunya sendiri. Masa suka banget nyuruh-nyuruh temennya 'Colokkin dong charger lap top, ambilin dong buku yang itu. Lipatin mukena dong, sekalian..'. Apa ngga kasian ma temennya (terutama Meggie). Mandirilah, jangan ngandelin orang untuk hal-hal kecil dan ringan kayak gitu"
Aku menggigit bibir. Memang benar, aku ingat jika di kampus, aku slalu meminta Meggie yang memegang kunci motorku karena aku takut ninggalinnya dimana-mana. Lebih aman. Meggie juga yang slalu mengingatkanku jika aku ketinggalan tas jinjing, dompet dan hape. Slalu dia yang "care" untuk menjagakannya untukku. Kadang jika sholat bareng di masjid kampus, aku dengan entengnya minta meggie yang ngelipetin mukena sementara aku sibuk memasang kaos kaki atau ngutak-ngatik hape. Heuleuh! Benar! Jelek banget!!
Mega bilang "Halah..biasa aja kalii...ndak ngaruh ah" katanya saat aku "mengadukan" gugatan sahabatku yang lain.
Tapi sungguh. Aku mulai berpikir. Bisa jadi sahabatku benar. Aku saja yang tak sadar.
Finally,
Maafkan aku, kawan! Kuharap shock terapy dari siapa saja bisa kembali mengarahkan aku ke belokan negatif mengarah kembali kepada perjalanan positifku. Sehingga hal-hal yang terlihat kecil dan tak terdeteksi mata batinku, dapat kupahami dan kumengerti untuk sadar!
Ingatkan aku, ingatkan aku, ingatkan aku!
7 Days without You
7 days..
without our noisy in the living white room
Catch the remote and laught the show!
Messy floor is fade away without ya!
7 hari tidak bersama Papa terasa berbeda
Hari ini tepat tujuh hari ku tak bisa melihat lagi secara langsung gerak-geriknya
Pa,
Tidak ada lagi engkau yang pagi-pagi duduk menunggu koran tiba
Tuk kemudian menghabiskan sedikit waktumu untuk membacanya di teras kita yang penuh
bunga......
Tak ada Engkau yang terkadang terkekeh geli menyapa balita tetangga sebelah rumah kita
Tuk kemudian berjalan-jalan menyusuri kompleks perumahan yang teduh bercahaya
Tak ada lagi harum minyak wangi non alkoholmu
yang menandai keberangkatanmu tuk sholat berjamaah di masjid
Tak ada lagi piring bekas makanmu
Sandal jepit batikmu
Dan kopiah mu, pa...........
7 hari tanpamu
Menawarkan sejuta gelisah bermahadaya
Yang menawarkan 7 rupa warna :
Rindu, sakit, bahagia, khawatir,
gundah, bingung dan bahkan luka
Aku ingin kita semua kembali bersama
Secepatnya!
Dalam waktu dekat ini juga
Sejuta cinta, tanpa puitisasi estetika
Kukirimkan sore ini!
Rabu, 18 Februari 2009
Face book?!
Akhirnya iseng (plus pnasaran juga), walau mungkin agak telatan, hehehe...kemarin aku nyoba-nyoba tuk gabung di face book. Asyik juga, bisa nemu banyak orang dan bisa diskusi.
Tapi satu hal yang masih terngiang-ngiang saat PD 105, 8 sempat bilang gini,
"Face book itu yahudi"
Hmmm.....
Ada komentar???!
Fase apa? Fase itu lohh!!
Critanya sebuah keajaiban terjadi, sebuah penggambaran akan kekuasaan sang Pencipta yang Maha sempurna. Aku memasuki salah satu fase paling mendebarkan dalam kehidupan ini. Begitu banyak manusia bumi yang mungkin turut pernah merasakan sebuah penderitaan yang tentunya berhujung kebahagiaan. Ngga tau juga kamu yang baca pernah pa engga ..hihihihih.. tapi kurasakan saat ini. Cukup mengganggu aktivitas, namun makin menjadikan aku terselami rasa syukur yang amat sangat atas hari-hariku sebelumnya! Sebelum fase ini terjadi, tentunya! Pffuhh...
Dan tentunya fase baru menciptakan sebuah kebiasaan baru pula (biasanya!)
Hih..fase apa siy yang dibicarain..kayaknya repot banget ..mungkin itu yang kalian pikirin.
Fase itu be!
Tumbuh gigi bungsu! (heuleuh deudeuh kiraiiin..)
Nah jadilah selama 4 harian ini ku hanya ditemani semangkok bubur, baik itu bubur original (yang cuman diceprekin ma ikan teri doang plus plus kecap dan kuah), ampe bubur ayam yang isinye macem-macemm..ih ih nenek-nenek banget!
Biarin deh! Palingan seminggu juga udahan...bettul tidak..
Heuheuheuu
nenek-nenek cantik ..(Tring)
Minggu, 15 Februari 2009
Create a story telling story
Creating storytelling stories is quite different from creating written stories. That’s because storytelling stories are different from written ones.
Written stories are always the same. You may read them many times, but the words will always be in the same order. One event will follow another. Storytelling stories are never the same. A storytelling story changes with each audience to appeal or adapt to those specific listeners.
For example, if you lost something on the way home from school, how would you describe the incident to your mother? Your teacher? Your best friend? Your sister or brother? Would one version vary depending on whom you were talking to?
Storytelling is like this. You might leave out some part one time or add others another time. Some parts, such as a repetitive line can always be the same, but each telling is different.
Three Important Secrets
There are three secret reasons why
each storytelling is different.
Will you tell your story to kids your own age? Will they be friends or young people you haven’t met yet? Perhaps you will tell to younger kids. Or, will it be an audience of adults? Will it be just a couple people, a small group, or a large audience?
Why Are You Telling It?
There are many reasons for telling a story. Knowing why you are telling it may be the most helpful reason in adapting a story for a particular audience.
Many storytellers select tales just to entertain. They tell jokes, silly stories, or tall tales. Others want to teach something, such as how to be more considerate of animals, the environment, or other people. One storyteller likes to encourage his listeners to try new things. Some babysitters tell stories to help children not to be afraid of thunder, lightening or scary shadows in their rooms. Some tellers use personal stories to promote understanding of another culture. Others want to make people think or to help people remember. Some like to scare their audience with ghostly stories.
How you tell your story and what story helpers you use will depend on where you will be speaking? Will you be talking at one of your youth organizations, a parents’ night program, in your classroom, at a storytelling workshop, in a library storytelling program, while riding in a car or bus, at a family dinner, during a community fair, at a museum, at a storytelling festival, or during a religious program?
www.storycraft.com
Rabu, 11 Februari 2009
Kisah Nyata...Tujuh kali naik Haji tidak bisa melihat Ka'bah
Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan
anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara materi, mereka memang
berkewajiban menunaikan ibadah Haji. Segala perlengkapan sudah disiapkan.
Singkatnya ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Kondisi
keduanya sehat wal afiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka
melakukan thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan
Semesta Alam. "Labaik allahuma labaik, aku datang memenuhi seruan Mu ya
Allah".
Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, "Ummi undzur ila Ka'bah (Bu, lihatlah
Ka'bah)." Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi berwarna hitam itu.
Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi, ia terdiam. Perempuan itu
sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya. Hasan kembali
membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah ibunya. Di wajah
ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak mengerti mengapa ia tak bisa
melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia mengusap-usap matanya,
tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.
Padahal, tak ada masalah dengan kesehatan matanya. Beberapa menit yang lalu
ia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki Masjidil
Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak yang sholeh itu
bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya. Hati Hasan begitu
sedih. Siapapun yang datang ke Baitulah, mengharap rahmatNYA. Terasa hampa
menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala kebesaran-Nya, tanpa merasakan
kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.
Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang
sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugrah-Nya, dengan menatap
Ka'bah, kelak. Anak yang saleh itu berniat akan kmebali membawa ibunya
berhaji tahun depan... Ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya. Tahun
berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali dibutakan di dekat
Ka'bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan symbol
persatuan umat Islam itu... Wanita itu tidak bisa melihat Ka'bah. Hasan
tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun berikutnya.
Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka'bah. Setiap berada di
Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap... Begitulah
keganjilan yang terjadi pada diri Sarah.. hingga kejadian itu berulang
Sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji. Hasan tak habis pikir, ia tak
mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan Ka'bah. Padahal,
setiap berada jauh dari Ka'bah, penglihatannya selalu normal. Ia
bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga mendapat azab dari
Allah SWT ?.
Apa yang telah diperbuat ibunya, sehingga mendapat musibah seperti itu ?
Segala pertanyaan berkecamuk dalam dirinya. Akhirnya diputuskannya untuk
mencari seorang alim ulama, yang dapat membantu permasalahannya. Beberapa
saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal Karena
kesholehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat). Tanpa kesulitan
berarti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud.
Ia pun mengutarakan masalah kepada ulama yang saleh ini. Ulama itu
mendengarkan dengan seksama, kemudian meminta agar Ibu dari hasan mau
menelponnya. anak yang berbakti ini pun pulang. Setibanya di tanah
kelahirannya, ia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabi
tersebut. Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun mau
menelpon ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di
tanah suci.
Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali, mungkin ada
perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa lalu, sehingga ia
tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk bersikap terbuka,
mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. "Anda harus berterus
terang kepada saya, karena masalah Anda bukan masalah sepele," kata ulama
itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. kemudian ia meminta waktu untuk
memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi ulama itu tidak mendapat
kabar dari Sarah.
Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah menelpon.
"Ustad, waktu masih muda, saya bekerja sebagai perawat di rumah sakit,"
cerita Sarah akhirnya. "Oh, bagus.....Pekerjaan perawat adalah pekerjaan
mulia," potong ulama itu... "Tapi saya mencari uang sebanyak-banyaknya
dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara saya itu halal atau haram,"
ungkapnya terus terang. Ulama itu terperangah. . Ia tidak menyangka wanita itu
akan berkata demikian.
"Disana...." sambung Sarah, "Saya sering kali menukar bayi, karena tidak
semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan. Kalau ada yang
menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya perempuan,
dengan imbalan uang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai dengan keinginan
mereka." Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah.
"Astagfirullah. ....." betapa tega wanita itu menyakiti hati para ibu yang
diberi amanah Allah untuk melahirkan anak. bayangkan, betapa banyak keluarga
yang telah dirusaknya, sehingga tidak jelas nasabnya.
Apakah Sarah tidak tahu, bahwa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan
sangat penting. Jika seorang bayi ditukar, tentu nasabnya menjadi tidak
jelas. Padahal, nasab ini sangat menentukan dalam perkawinan, terutama dalam
masalah mahram atau muhrim, yaitu orang-orang yang tidak boleh dinikahi.
"Cuma itu yang saya lakukan," ucap Sarah..
"Cuma itu ?" tanya ulama terperangah.
"Tahukah anda bahwa perbuatan Anda itu dosa yang luar biasa,betapa banyak
keluarga yang sudah Anda hancurkan !". ucap ulama dengan nada tinggi. "Lalu
apa lagi yang Anda kerjakan ?" tanya ulama itu lagi sedikit kesal. "Di rumah
sakit, saya juga melakukan tugas memandikan orang mati."
"Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia," kata ulama.
"Ya, tapi saya memandikan orang mati karena ada kerja sama dengan tukang
sihir." "Maksudnya ?". tanya ulama tidak mengerti.
"Setiap saya bermaksud menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit,
segala perkakas sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus dipendam di dalam
tanah. Akan tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya
masukkan benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati."
"Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia. Seperti biasa, saya
memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan lain-lain
ke dalam mulutnya. Entah mengapa benda-benda itu seperti terpental, tidak
mau masuk, walaupun saya sudah menekannya dalam-dalam. Benda-benda itu
selalu kembali keluar. Saya coba lagi begitu seterusnya berulang-ulang.
Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda itu dan saya jahit
mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan." Mendengar penuturan Sarah yang
datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak marah.
"Cuma itu yang kamu lakukan ?".
"Masya Allah....!!! Saya tidak bisa bantu anda. Saya angkat tangan". Ulama
itu amat sangat terkejutnya mengetahui perbuatan Sarah. Tidak pernah
terbayang dalam hidupnya ada seorang manusia, apalagi ia adalah wanita, yang
memiliki nurani begitu tega, begitu keji. Tidak pernah terjadi dalam
hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan sekeji itu. Akhirnya ulama itu
berkata, "Anda harus memohon ampun kepada Allah, karena hanya Dialah yang
bisa mengampuni dosa Anda.."
Bumi menolaknya.
Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian ulama tidak mendengar
kabar selanjutnya dari Sarah.. Akhirnya ia mencari tahu dengan menghubunginya
melalui telepon. Ia berharap Sarah telah bertobat atas segala yang telah
diperbuatnya. Ia berharap Allah akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat
Allah datang kepadanya. Karena tak juga memperoleh kabar, ulama itu
menghubungi keluarga Hasan di mesir. Kebetulan yang menerima telepon adalah
Hasan sendiri. Ulama menanyakan kabar Sarah, ternyata kabar duka yang
diterima ulama itu.
"Ummi sudah meninggal dua hari setelah menelpon ustad," ujar Hasan.
Ulama itu terkejut mendengar kabar tersebut. "Bagaimana ibumu meninggal,
Hasan ?". tanya ulama itu. Hasanpun akhirnya bercerita :
Setelah menelpon sang ulama, dua hari kemudian ibunya jatuh sakit dan
meninggal dunia. Yang mengejutkan adalah peristiwa penguburan Sarah. Ketika
tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas ijin Allah, tanah
itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali mencari lokasi lain
untuk digali. Peristiwa itu terulang kembali. Tanah yang sudah digali
kembali menyempit dan tertutup rapat. Peristiwa itu berlangsung begitu
cepat, sehingga tidak seorangpun pengantar jenazah yang menyadari bahwa
tanah itu kembali rapat. Peristiwa itu terjadi berulang-ulang.
Para pengantar yang menyaksikan peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan
sesuatu yang aneh terjadi. Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah
berkaitan dengan perbuatan si mayit. Waktu terus berlalu, para penggali
kubur putus asa dan kecapaian karena pekerjaan mereka tak juga usai.
Siangpun berlalu, petang menjelang, bahkan sampai hampir maghrib, tidak ada
satupun lubang yang berhasil digali. Mereka akhirnya pasrah, dan beranjak
pulang. Jenazah itu dibiarkan saja tergeletak di hamparan tanah kering
kerontang.
Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan tidak tega
meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur. Kalaupun
dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di tanah perkuburan
seorang diri. Dengan ijin Allah, tiba-tiba berdiri seorang laki-laki yang
berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus orang Mesir. Lelaki itu
tidak tampak wajahnya, karena terhalang tutup kepalanya yang menjorok ke
depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata padanya, " Biar aku
tangani jenazah ibumu, pulanglah!". kata orang itu.
Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki itu akan
menunggu jenazah ibunya.. Syukur-syukur mau menggali lubang untuk kemudian
mengebumikan ibunya. "Aku minta supaya kau jangan menengok ke belekang,
sampai tiba di rumahmu, "pesan lelaki itu. Hasan mengangguk, kemudian ia
meninggalkan pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi pemakaman, terbersit
keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kenazah ibunya.
Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan, melihat
jenazah ibunya sudah dililit api, kemudian api itu menyelimuti seluruhtubuh
ibunya.
Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian dari arah yang berlawanan, api
menerpa wajah Hasan. Hasan ketakutan. Dengan langkah seribu, ia pun bergegas
meninggalkan tempat itu. Demikian yang diceritakan Hasan kepada ulama itu.
Hasan juga mengaku, bahwa separuh wajahnya yang tertampar api itu kini
berbekas kehitaman karena terbakar. Ulama itu mendengarkan dengan seksama
semua cerita yang diungkapkan Hasan. Ia menyarankan, agar Hasan segera
beribadah dengan khusyuk dan meminta ampun atas segala perbuatan atau
dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak
menceritakan kepada Hasan, apa yang telah diceritakan oleh ibunya kepada
ulama itu.
Ulama itu meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun
dengan sungguh-sungguh, maka bekas luka di pipinya dengan ijin Allah akan
hilang. Benar saja, tak berapa lama kemudian Hasan kembali mengabari ulama
itu, bahwa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa, semakin
hari bekas kehitaman hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan ibunya
selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap, apapun perbuatan
dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh Allah SWT.
Semoga kisah nyata dari Mesir ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Uang Rp 50.000 atau S$50 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak derma
masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket. .. 45 menit
terasa gampang kita habiskan.selain itu terlalu lama untuk berzikir tapi
betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan bola sepak..berkumpul bersama
shabat,dugem dll, Semua insan ingin memasuki syurga tetapi tidak banyak yang
berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk memasukinya.
Kita mengirimkan ribuan 'jokes' dan 'suratberantai' yg penuh maksiat melalui
e-mail tetapi bila! mengirimkan yang berkaitan dengan ibadah seringkali
berfikir 2 atau 3 kali.
No smile but me?
Unhappy
Selasa, 03 Februari 2009
Mengapa oh mengapa
Mengapa seseorang Yahudi dibolehkan menyimpan janggut untuk mengamalkan kepercayaannya...
...tetapi bila seorang Muslim berbuat demikian, dia dianggap ekstrim dan pengganas?
Mengapa seseorang rahib boleh meliputi keseluruhan tubuhnya kerana memperhambakan diri kepada Tuhannya...
...tetapi bila seseorang Muslimah melakukan begitu, dia ditekan?
Mengapa bila wanita barat menjadi surirumah,
dia dihormati kerana dikatakan berkorban untuk keluarganya...
...tetapi bila wanita Islam berbuat begitu, mereka kata, "dia mesti dibebaskan!"
Mengapa mana-mana gadis boleh ke universiti dengan berpakaian mengikut kesukaannya kerana punyai hak dan kebebasan...
...tetapi bila seseorang wanita Muslim memakai hijab, dia tidak boleh menjejakkan kakinya ke universiti?
Mengapa bila seseorang kanak-kanak meminati sesuatu bidang, dia dikatakan punyai bakat...
...tetapi bila seseorang kanak-kanak meminati Islam, dia dikatakan tak berguna?
Mengapa??
Senin, 02 Februari 2009
Hepy Bufdey Bang I....
Yeah walo dia nun jauh di Jogja sana, dengan motor honda grand sederhananya..selimut tipisnya... dan sedang menunggu toga S2 nya yang Insya Allah April nanti, (hikz terharu...tak sia-sia aku mendoakanmu naaakkk dan banting tulang tuks keberhasilanmu..whihihi boong banget gak siy), tpi disini betapa ayah dan ibu kita ..begitu merindukan kehadiranmu..(whuhuhu)...Kamarmu sudah di rapi in dan sprei nya juga uda di ganti....(Yang Hello Kitty kan??)..hihihh
Tapi kalo ade rencane pulang ke pontianak, bilang2 yeh! Coale biar kubisa langsung ngeboyong tipi di kamarmu ke kamarku..sebelum tu tipi dirimu Claim sebagai milikmu....ho ho ho)
Owh iya....Mr.Pus kucing semate wayang kite juga masi idup!! Gak tau pa dy masi bertahan sampai kepulanganmu nanti. Tapi dy titip salam..Happy Birthday Buat Mas Fery, katanya.
Ape agik ye...(Pontianak *mode on)....
Besok Ultah mu..baiklah..niy ada puisi....selamat menyimak. Tapi ni ndak gratis yeh! Coale ku harus mengeluarkan beberapa rupiah tuk ngenet di rumah Oma sebelah. Okeh!!
Taklukkan Semesta
Dengan umur yang tersisa kan ku arungi gemerlap angkasa
Ku berputar-putar meninggalkan dunia di bawah sana
Kubertanya pada makhluk asing di ruang maya,
apa yang kupunya tuk bisa menaklukkan angkasa raya?
Mereka tertawa. Tertawa menggigil melihat bekal yang kubawa
Nah! smoga kau mengerti dengan puisi tak puitisku ini....
Akhirul kalam, Bertepatan dengan momen ke-26 mu...doaku padamu..
Semoga Ilmu mu (Ilmu akademikmu dan ilmu Capoeira-mu dll) bisa semakin mendekatkan dirimu pada Allah SWT dan mempertebal imanmu...
Itu saja dulu do'aku...
Oke!!!
Sudah dulu kuharap kau senang membacanya!!!
Wassalamu'alaikum Wr Wb
(Ps: jangan lupa tar kalo pulang bawain oleh-oleh...buku kek apa kek. Ne cuman dibawain bakpia doang...ku tak doyan bakpia...wokeh..huhuhuh)