(Sumber : Buku Catatan pernikahan Helvy Tiana Rossa, sebuah percakapan helvy dan Faiz)
Suatu hari, Anakku, kau bertanya, Bunda, mengapa sebuah pernikahan itu bisa bertahan, dan mengapa yang lain gagal?
Maka akupun menjawab, pernikahan yang terus bertahan dan yang tidak bertahan hanya disebabkan oleh nyala cinta. Yang bertahan terus membarakannya dengan amunisi makfirah, gairah dan kesetiaan sepanjang jiwa. Sedang yang tak bertahan membiarkan nyala itu padam bersama redupnya makrifah, gairah dan kesetiaan antara mereka.
Jika kau mencintai seseorang, kau akan menaruhnya di tempat yang paling ternyaman di hatimu, hingga setiap kali menatap matamu, ia temukan dirinya berpijar disana. Kau tak akan pernah lelah mengenali diri dan jiwanya hingga ke sumsum tulang. Hidupmu penuh gairah, tak bai sekejappun atas keberadaannya.
Maka sampailah kau pada keputusan itu: Kau akan setia pada nafas, getar dan gerak saat bersamanya, hingga nyawa berpamitan untuk selamanya pada jasadmu. Bahkan kau masih berharap semua tak akan pernah tamat. Kau akan mendambakan hari dimana kau dan dia kelak dibangkitkan kembali sebagai pasangan, yang terus bergandengan tangan melintasi jalan-jalan asmara, di taman Syurga-Nya.
Itulah cinta sejati, anakku...........
3 komentar:
good artikel for you
miiiii mi, abang sarankan untuk segera mempelajari ilmu tentang bekeluarga kayaknye sinyalmu udah memancar hebat dan dapat langsung di rasakan oleh orang seperti abang. insya Allah berpositif thinking selalu pada Allah adalah yang terbaik untuk saat ini
cepat-cepat kak mimi..!!
Posting Komentar