Sahabat yang tak butuh banyak waktu untuk me-reply sms kita. Bahkan di tengah malam buta sekalipun! Mereka menyediakan ruang waktu, tempat dan bilik hati untuk mendengarkan kita. Tak peduli sepedih apapun kau mengumbar cerita! Mereka akan menyediakan dua telinga, dua hati dan dua tangan untuk menghapus air matamu. Mereka yang teruji mengorbankan banyak hal, sesadar atau setidaksadarnya dirimu.
Mereka yang mengatakan : ”Kau penting di mata kami!”
Mereka yang mengatakan : ”Kau bisa melewatinya!”
Mereka yang mengatakan : ”24 jam ini kami terbuka mendengarkanmu!”
Mereka yang tak putus bertanya : ”Sudah sholat?”
Mereka yang tak henti bertanya : ”Kau sudah makan? Kalau belum, segera makan!”
Mereka yang tak bosan bertanya : ”Lagi apa? Matikan tv mu, dengarkan aku!”
Mereka yang merasa kita tetap penting, sekalipun kita beranggapan bodoh ”Kau bukan siapa-siapa”
It’s a wonderful friendship.
Mereka yang malam tadi, tepat di penghujung 2 Maret 2009, menajamkan mata hatinya untuk mendengarkanku. Menajamkan telinganya untuk melihat sejauh mana sahabatnya ini mampu bersabar! Dan berbaik hati mengatakan bahwa merekalah yang bersalah!
Yang berbesar hati menegaskan : ”Kau tegar! Yang terbaik tetap kan jadi milikmu!”
Yang teguh mengingatkan : ”Kupercaya kau tetap sabar! Tak akan pernah salah aku memberimu thumb!”
Yang tulus berucap : ”Campur tangan Allah. Tak perlu sedih,sobat! Tak penting untukmu”
It’s a never ending friendship.
Terima kasih buat kalian bertiga. Kalian adalah mata hati yang bicara. Disini. Di kedalaman hati, di kebeningan jiwa.
Tak akan pernah kulewatkan nama kalian di setiap ratap dan sujud do’aku.
Jazakumullah Khairan katsiir.
( Written : 3 March 2009, in the bright morning and precious moment in a lifetime)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar