Minggu, 29 Mei 2011

# alhamdulilLah, kita bukan tuna rungu. SubhanalLah, mereka adalah tuna rungu!


Sudah 3 minggu ini di rumah saya ada Mbak Jannah yg ikut tinggal di rumah kami. Dia mungkin berusia 30an. Perawakan nya mungil dan sederhana. Mbak Jannah pintar memasak, dan ia membantu memasak dirumah.

1 hal yang istimewa darinya adalah, mbak adalah seorang tuna rungu. Ia sama sekali tidak bisa mendengar. Apa yang ia andalkan adalah indra penglihatannya dan juga peraba. Terkadang kami musti menepuk bahunya atau menyentuh lengannya terlebih dahulu agar ia "ngeh" atau sadar akan keberadaan kami :)



Salah satu kesukaan mbak Jannah adalah menonton televisi. Walau ga bisa mendengar, ia paham mengamati gerak bibir dan gesture dari pelaku. Kadang ia tertawa heboh saat menonton. Sungguh menarik mengamati pemandangan seperti ini bagiku.

Kehadiran Mbak Jannah yang rajin, baik, dan dgn keadaan'a yg tuna rungu diam-diam menjadi sebuah warna baru dlm hidupku.. Terkadang aku membayangkan betapa sepi hidupnya yang dilalui tanpa adanya suara dan nada-nada mengalun yg bisa dia dengar.. Oh betapa sepinya! Dapatkah kalian bayangkan?? Belum lg jika tak seorangpun mengajaknya berinteraksi. Tentu sepi spt ini sangat tidak mengenakkan!

Betapa bersyukurnya kita dgn segala kelengkapan panca indra yg kita punya. Jangan sampai 1 aja panca indra kita di cabut.. Tidak stabil lah kehidupan ini. Kecuali untuk sebagian kecil yang bermental juara :)

Sungguh, sesepi apapun jiwa, marilah terlebih dahulu melihat ke bawah, ke mereka mereka yg tidak seberuntung kita. Kemudian jadikan jiwa kita melangit dgn iman. Agar syukur membumbung menembus 'arsy-Nya :) alhamdulilLah..

Berharap bisa mengejarmu :) #Diary 20

Pukul 9 malam ini aku dan suamiku pulang dari aktivitas kami. Cukup melelahkan. Tapi aku tau sekali, yang paling lelah adalah dia.

Laki-laki yang baru kunikahi 20 hari yang lalu itu, sepulang dari bekerja sore tadi langsung menjemput istri nya ini di rumah. Aku ada jadwal di TVRI Kalbar hari ini, sebagai Presenter Senandung Islami. Suami gak mau aku bawa motor sendiri. Biar dia yg jemput ke rumah kemudian langsung mengantarku bertugas. Padahal jarak kantornya dgn rumah cukup jauh. Menempuh 30 menit berkendara..belum lagi bolak-balik. Hiks..

Singkat cerita,kembali ke cerita awal.

Kamipun tiba dirumah pukul 9 malam. Setelah makan bersama dan berbincang-bincang, bersiap-siaplah kami untuk tidur. Kupikir ia akan segera tidur. Tapi ternyata dugaanku meleset. Ia justru memakai koko hijau dan peci nya. Oh ternyata mau sholat dulu. Jadi sambil menunggu dia kelar sholat, akupun ol facebook (jgn ditiru) sambil maskeran. Badanku lumayan lelah. Tak terbayang bagaimana lelahnya ia di bandingkan aku. Hal ini dapat kuliat dari dirinya yg terlihat capek dan tak se"sule" alias sekocak biasanya. Hikz..

Sambil fb-an kulirik suamiku. Belum selesai juga. Khusyu' sekali dia berdoa. Terlintas di hati pengen nanya nanti, "ayah, tadi doa nya apa sih".. Tapi ku urungkan. Akupun asyik membaca notes2 di fb.. Badan semakin lelah saja...

Bosan dgn fb kulirik lagi suamiku. Eh, kok lama banget sih, tanyaku dalam hati. Akupun bergerak dikit mendekatinya. SubhanalLah.. ternyata dia lanjut tilawah. Hiks. Tersentuh rasanya.. :'( dia tetap menjaga aktivitas nya ini walau lelah. alhamdulilLah :)

********************************************************************************************

Memang membangun cinta sedang kulalui dalam beberapa hari kebelakang tadi. Dan aku akan terus membangun nya, insya Allah. Mengutip kutipan dari Kang Aka Abdi di buku fenomenal WANITA SERIBU PESONA ; "Saya memang tidak menikahi orang yang saya cintai, tapi alhamdulilLah saya mencintai orang yang saya nikahi". Fenomena unik ini, yang selama ini saya baca dengan keingintahuan dan saya anggap sedikit ganjil ,akhirnya terjadi juga pada diri saya :). Dan ternyata memang bisa. AlhamdulilLah.

ALLAH berikan anugerah yang tak saya duga. Dulu sebelum menikah, mungkin saya tidak begitu merasakan "chemistry" apapun padanya. Dulu, menjelang pernikahan, betapa berkali-kali ortu harus meyakinkan dan menenangkanku yang berlinang-linang air mata karena merasa tidak yakin dan tidak siap (hiks).

Tapi ternyata kini, aku merasa bahagia memilikinya :) .AlhamdulilLah.. Memiliki dia yg senantiasa memaklumi istrinya yang sering lupa kalau suaminya rutin puasa sunnah senin-kamis. Suami yang ga pernah mengeluh kalau tengah-tengah malam kubangunkan hanya untuk menemani ke kamar kecil. Dan suami yg memaklumi istrinya yg bla bla bla (macam-macamlah kekurangan yg gk perlu disebut). Dia Yang tidak mau main perintah ke istri untuk begini-begitu , tapi cukup dengan memberi keteladanan..

Seperti malam ini :) ia mendidikku dalam diam.

Terima kasih Yanda. Semoga Allah memuliakanmu dan merahmati keluarga kecil kita hingga akhir hayat. Met rehat.. *sambil menatap wajah teduhmu yang sudah pulas tertidur di dekat bantal Doraemon. Luv u :*

#Pontianak, 27 Mei 2011 . 22.25 p.m.

Setrika #Diary 5

: Di hari ke 5 pernikahan kami, aku dan suami menginap di rumah mertua. Itulah kali pertama aku melihat langsung keadaan kamar suamiku (hehe). Cukup berantakan. Standar bujangan. :)

Pagi hari aku berinisiatif menyetrika pakaian-pakaiannya. Dimulai dari yang ada dilemari pakaian. Akupun memilih beberapa potong pakaian untuk disetrika. Disinilah cerita itu dimulai...

Di saat menyetrika. Barulah aku menyadari. Baju-baju suamiku begitu sederhana dan seadanya. Hanya ada beberapa helai kemeja. Dan beberapa potong kaos oblong. Tidak ada baju baru disitu. Sebagian besar malah tampak sudah pudar warnanya. Pakaian-pakaian pangeranku itu tertumpuk disampingku. Semua bisa di hitung dengan jari....

Aku tertegun. Sambil berusaha menahan bulir-bulir air mata yg mulai akan tumpah, aku lanjutkan menyetrika. Besi panas itu melicinkan salah satu baju kaosnya yang kerahnya sudah melar dan kehilangan warna.

Ooh... Begitu sederhananya suamiku ini. Entah apa yg ada di benak nya saat ia melihat 3 buah lemari pakaianku di rumah, yg isi nya penuh dgn pakaian-pakaianku. Dan entah apa yang ada dibenaknya, saat menemaniku berbelanja sepotong baju seharga hampir 300ribu di mall. Sedih hatiku mengingatnya.

Tak berapa lama, suamiku muncul dgn keadaan yg sedikit berantakan sehabis membetulkan pipa belakang rumah. Refleks kupeluk dia sambil berbisik, "maafkan bun ya,yah...". Tapi kayaknya sih dia ngga "ngeh" amat. Dia justru dgn cerianya berceloteh tentang telpon lucu dari rekan kerjanya ^_^. Kamipun tertawa bersama.

Aku mencintai kesederhanaanmu, ayah.. Semoga kesederhanaan ini mengantarkan kita ke taman-taman Syurga-Nya. Kekal lagi abadi. Luv u :*

#Pontianak, 28 mei 2011. 11.03 a.m

Renungan bagi Fesbuker yang belom nikah, mau nikah, udah nikah ataupun yang ampir cerai..

Dalam suatu acara pernikahan, sang mertua memanggil menantu barunya untuk memberikan nasihat tentang bagaimana agar pernikahannya tetap awet dan bahagia.

"Kamu mungkin sangat mencintai anak saya", katanya kepada si pemuda.

Pemuda pun menjawab, " Ya iya dong....".

"Dan kamu pasti berpikir dialah perempuan paling hebat di dunia", sambung si mertua.

"Dia begitu sempurna dalam semua hal", jawab pemuda dengan nada kurang sabar.

"Itulah yang kamu rasakan sewaktu belum menikah", kata mertua. "Namun setelah beberapa tahun, kamu akan melihat kekurangan-kekurangan anak saya. Saat kamu menyadarinya, saya ingin kamu ingat kata-kata saya :

"JIKA DIA TIDAK PUNYA KEKURANGAN ITU, MENANTUKU, DIA MUNGKIN SUDAH MENIKAH DENGAN ORANG YANG JAUH LEBIH BAIK DARI KAMU."

dan sang pemuda pun terdiam.

Inget gan...

Belum tentu agan dapet yang lebih baik dari pasangan agan yang sekarang.

yang bisa nerima agan apa adanya, nemenin di suka dan duka.

Dan sebaiknya agan semua ga cuma nerima kelebihan pasangan agan, harus juga ngertiin kekurangan pasangannya dan nutupin kekurangan pasangannya dengan kelebihan yang agan punya.


(Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3859420)

Jumat, 27 Mei 2011

Rumah Terangker di dunia "AMYTIVILLE HORROR"

Pernah dengar nama AMYTIVILLE?

nah sodara-sodara saya seneng banget bisa berbagi dengan anda :huahahahha:

Awalnya seh saya yang notabene anak baek namun menyukai horor ini secara tidak sengaja saat jalan-jalan ke Gramedia Minggu lalu, menemukan sebuah buku yg lumayan menarik terkait hantu.

Nah di salah satu cerita itu juga
diceritakan tentang "Amytiville Horror". Wah seru banget lho. Konon ia merupakan salah satu rumah paling angker di dunia. Berawal dari kasus penembakan yang dilakukan seorang pemuda bernama Ronad DeFeo yang pada tahun 1974 menembak mati 6 anggota keluarganya saat tidur. Ngakunya sih dia kerasukan saat melakukan itu. Ada bisikan-bisikan yang menggaung di kepalanya untuk menembak...

Ahh ane copas aja nih gan ya dari : http://www.dakdem.com/berita/6-kejadian-aneh/300-rumah-hantu-amityville-horror-house-dijual.html

Kita liat dulu foto si DeFeo ::


Seremm ya...hiiii....

















Nah.....Ni gambar rumah angkernya, gan...



Serem ya :)



















Rumah ini menjadi legenda ketika tahun 1974, enam anggota keluarga DeFeo ditembak mati saat sedang tidur. Putra tertua, Ronald DeFeo 23 tahun, menelepon polisi dan mengakui bahwa ia sebagai pelaku dan ditetapkan sebagai tersangka.

“kejadian itu sangat cepat, dan aku tidak bisa menghentikannya” akunya kepada polisi...

Kemudian rumah itu dibeli pasangan George dan Kathleen Lutz yang berharap itu akan menjadi rumah impian mereka.

Namun mimpi mereka berubah menjadi mimpi buruk yang menakutkan saat kejadian horror supranatural terjadi di dalamnya. Mereka hanya mampu bertahan selama 28 hari yang mencekam tinggal di rumah horor tersebut.

Menurut buku Jay Anson, rumah yang terletak di jalan 112 Ocean tersebut tetap kosong tak berpenghuni selama 13 bulan.

Pada tahun 1975 pasangan Tuan dan Nyonya Lutz membelinya seharga $80,000. Mereka membuat 6 kamar tidur bergaya kolonial belanda dan merobah atapnya menjadi lengkung.

Rumah tersebut juga di lengkapi kolam renang dan sebuah perahu.

George Lutz dan Kathy menikah tahun 1975, masing masing mereka telah memiliki rumah. Namun mereka menginginkan properti baru.


Katy memiliki tiga anak dari pernikahannya sebelumnya. Daniel 9, Christopher 7, dan Melissa (Missy) 5 tahun.

Selama memeriksa rumah yang akan mereka beli, broker real estat telah menjelaskan kepada mereka tentang kejadian-kejadian aneh yang terjadi sebelumnya di dalam rumah tersebut. Namun mereka berdua tidak berkeberatan dengan cerita horor tersebut.

Keluarga Lutz pindah kerumah Amityville tersebut di 23 Desember 1975. Sebagiuan besar furniture keluarga DeFeo masih ada di dalamnya. Seorang teman George Lutz telah mempelajari sejarah rumah hantu itu dan bersikeras meminta mereka berdua agar memberkati rumah tersebut.

George mengenal seorang pastor katolik yang juga psikoterapis dan memintanya untuk memberkati rumah mereka.

Saat pastor tersebut memercikkan air suci dan mulai berdoa terdengar suara seorang pria yang memintanya keluar.

Sang pastur pun mengikuti perintah tersebut tanpa bercerita apapun kepada George.

Tanggal 24 Desember 1975, pastur tersebut menelepon George Lutz dan menyarankan mereka agar tidak tinggal di ruangan tempat terdengar suara misterius tersebut.

Ruangan tersebut berada di lantai dua yang sebelumnya adalah kamar tidur Marc dan John Matthew DeFeo.

Telepon terputus tiba tiba, sang pastur mendadak demam tinggi dan keluar stigmata di tangannya.


Pada mulanya, George dan Kathy Lutz tidak mengalami pengalaman aneh di rumah tersebut. Namun kemudian, mereka menceritakan bahwa seolah-olah mereka "masing-masing tinggal di suatu rumah yang berbeda."

Inilah sebagian kisah mencekam dari pengalaman keluarga Lutz saat menetap di rumah hantu The Amityville:

  • George akan terbangun setiap pagi sekitar jam 03:15 dan akan keluar untuk memeriksa gudang perahu. Kemudian ia tahu bahwa ini adalah waktu perkiraan pembunuhan DeFeo.

  • Rumah itu diganggu oleh kawanan lalat meskipun cuaca musim dingin.

  • Kathy mendapat mimpi buruk tentang pembunuhan dan menemukan urutan kejadian, dan kamar di mana peristiwa pembunuhan itu terjadi. Keluarga Lutz memperhatikan anak-anak juga mulai tidur di perut mereka, dengan cara yang sama saat mayat keluarga DeFeo ditemukan dalam pembunuhan.

  • Kathy akan merasakan sensasi seolah-olah 'sedang dipeluk' dengan cara yang penuh kasih, oleh suatu kekuatan tak terlihat.

  • Kathy menemukan sebuah ruang kecil yang tersembunyi (sekitar empat kaki sampai lima kaki) di belakang lantai dasar. Dindingnya bercat merah sedangkan ruangan itu tidak terdapat didalam denah rumah. Ruangan itu kemudian dikenal sebagai Kamar Merah". Ruangan ini memiliki pengaruh yang mendalam terhadap anjing mereka Harry, yang menolak untuk mendekat dan selalu berjongkok seolah-olah merasakan sesuatu yang negatif.

  • Ada titik-titik dingin dan bau parfum dan kotoran di dalam rumah yang tidak dapat dijelaskan sumbernya.

  • Saat duduk di perapian, George dan Kathy melihat sosok setan dengan separuh kepalanya pecah.

  • Anak perempuan, Missy, mengisahkan teman imajinasinya yang bernama" Jodie, 'makhluk babi seperti setan dengan mata merah menyala.

  • George selalu dibangunkan oleh bunyi bantingan pintu depan. Tidak ada orang lain yang mendengar suara meskipun cukup keras untuk membangunkan rumah.

  • George mendengar apa yang digambarkan sebagai suara 'marching band Jerman ‘ atau suara seperti radio yang hilang frekuensi. Ketika dia turun suara itu akan berhenti.

  • George menyadari bahwa ia memiliki kemiripan kuat dengan Ronald DeFeo, Jr, seperti kebiasaan minum di The Witches 'Brew, bar dimana DeFeo adalah seorang pelanggan tetapnya.

  • Saat memeriksa gudang perahu suatu malam, George melihat sepasang mata merah memandanginya dari jendela kamar tidur Missy's. Ketika ia naik ke kamarnya, tak ada yang dapat ditemukan.

  • Saat di tempat tidur, Kathy mendapatkan bekas merah didadanya disebabkan oleh suatu kekuatan tak terlihat dan ia diangkat sekitar dua kaki dari tempat tidurnya.

  • Kunci, pintu dan jendela di rumah dirusak oleh suatu kekuatan yang tak berwujud.

  • Hoofprints terbelah disebabkan babi besar misterius muncul di salju di luar rumah pada tanggal 1 Januari 1976.

  • Lendir hijau mengalir dari dinding di lorong, dan juga dari lubang kunci dari pintu ruang bermain di loteng.

  • Sebuah salib 12 inci, tergantung di lemari oleh Kathy, berputar sampai terbalik dan menyemburkan bau.

  • George tersandung oleh sebuah keramik singa kaki tinggi-empat yang merupakan hiasan di ruang tamu, dan meninggalkan bekas gigitan pada salah satu mata kakinya.

  • George melihat Kathy berubah menjadi seorang wanita tua usia 90 tahunan, 'rambut acak acakan, putih, wajah penuh dengan kerutan dan berbentuk buruk, serta air liur yang menetes dari mulutnya yang ompong. "

Nah...agan-agan sekalian.....

Film The Amityville Horror yang dibintangi James Brolin dan Margot Kidder dibuat tahun 1979. Film tersebut dibuat berdasar novel yang menceritakan kisah rumah hantu tersebut.

Rumah itu menjadi begitu terkenal. Tahun 1977, James dan Barbara Cromarty, membeli rumah itu dan mengganti alamat dari 112 menjadi 108 Ocean Avenue dalam upaya untuk melindungi privasi mereka.

Mereka tinggal di rumah selama satu dekade. "Tidak ada kejadian aneh pernah terjadi, kecuali orang yang datang oleh karena buku dan film" ujar Mr Cromarty, yang sekarang berusia sekarang 77, kepada wartawan saat dimintai pengalamannya tinggal di rumah hantu itu.

Ronald DeFeo masih berada di penjara untuk kejahatan atas pembunuhan yang dilakukannya.




Minggu, 22 Mei 2011

Diary #11

Selepas magrib menjelang isya tadi, kulalui dengan tangisan. Berawal dari masakan perdanaku after married, yang ternyata tidak disentuh oleh suamiku sepulang kerja, dgn mengatakan dia masih kenyang. :bigcry:

Hancurlah hatiku saat itu. Akhirnya, terbawa kebiasaan jadul (lupa sudah ada cincin di jemari manis) akupun berlari menaiki tangga-mem"banting" pintu kamar-mengunci pintu-kemudian terisak-isak. Akh gaya lama jaman masi pake rok merah putih.. :-)



Tak kuhiraukan suara ketukan di pintu..kubiarkan beberapa lama. Namun pada akhirnya kubuka juga. Menyembunyikan wajah dan enggan berkata-kata selain terisak-isak. Suami meminta maaf dan menjelaskan bahwa dia baru saja makan jam 4 sore tadi. Dan dia tetap akan makan sekitar pukul 9 nanti. Aku cuma diam pura-pura tak menghiraukan lalu dgn mata yang masih bengkak, akupun pura-pura tertidur biar berasa dramatis dikit. Wkwkwkwkwkwk

Eeehh.....Ternyata suamiku malah main games =,| . :littlecry:biganger:

Selang beberapa waktu, saat dlm hati masih berasa kesal, akhirnya... Suamiku bersuara, "bun...coba liat..(ke laptop). Pesanan bun..".

Ternyata ada film horor downlot-an nya. "Amityville Horror" yg ingin ku tonton sedari kemarin.
Akhirnya masalahpun selesai. Walau wajah masih belepotan air mata, aku tetap mengangguk saat suamiku meminta maaf. Dan kamipun nonton film horor berdurasi 1 jam 32 menit itu.

* yeah. Hari ini adalah hari ke 11 pernikahan kami. Mengapa aku begitu ingin menuliskannya? Karena hari ini adalah kali pertama aku menangis after married. :-) di depan nanti, tentu akan banyak sekali hal-hal yang jauh lebih kompleks dan lebih berat to kami jalani. Semoga Allah kuatkan pundak-pundak ini. Dan lapangkan hati ini. Terima kasih buat kesabarannya... :-)

#Pontianak, 18 mei 2011. Pukul 21.45

Kamis, 03 Maret 2011

Cerita Part 1

Akhir-akhir ini semangat menulisku lumayan terpantik. Syukur alhamdulilLah, hehehe. Berhubung online hanya lewat hp, untuk sementara tulisan-tulisan ini belum bisa saya posting ke blog. Cukuplah lewat media facebook dalam notenya dulu. Nanti tinggal di copast, dan dipercantik memakai unggah gambar. Hohoho..

Jika kemarin-kemarin, saya yang lagi melow-melow puitis (halah) membuat beberapa puisi "geje" alias ngga jelas alias hanya saya sendiri yang tau pemaknaannya (wkwkwk --> cekikikan bentar). Tumben juga pagi ini saya pengen nulis ala ala diary. Hihihih. Ah gapapa yang penting nulis! Nah kira-kira potongan seri kehidupan yang mana ya yang akan aku tulis?? Hummm banyak hal yang bisa diangkat. Tapiiii?? Berhubung stok jempol cuma 2, saya gak mampu nulisin (alias ngetik dikeypad hape) semua cerita. Hehehehee

Okelah kalau beg beg begitu. Berhubung 2 hari lalu tepatnya 28 februari 2011 adalah hari yang menyenangkan n cukup mengesankan bagi saya, saya akan menuliskannya. Yeah hitung2 sebagai kenang-kenangan hidup di kemudian hari. Hari itu adalah hari pertama saya tampil di Lintas Kalbar, sebuah program berita berdurasi 30 menit di salah satu tv milik pemerintah berbasis lokal kalbar.

Yah dapat dibayangkan perasaan saya saat itu. Senang, gregetan, excited, khawatir. Macem-macem dah! Rasanya amanah ini cukup beratt di pundak saya mengingat baru sebulan saya bergabung di televisi tercinta tsb. Belum lagi perasaan was-was jika penampilan perdana ini buruk. Omegot.... Habislah. Terbayang-bayang sosok pembaca berita Lintas Kalbar sekelas M.Salman Akhyar dan Yunita Prima. Apa kata merekaaa jika ada kesalahan fatal yang kulakukan diperdanaku ini?

Ah. Berhubung aku sangat mencintai dunia broadcast, hal-hal tersebut diatas tidak kuanggap sebagai momok menakutkan, tapi justru kulihat sebagai tantangan yang membangkitkan adrenalin.. ^_^ . I'll do my best, anyway!

Jam 4 sore kutargetkan harus tiba di kantor. Khawatir tukang make up mbak ani, keburu pulang cepat. Habislah aku, yang gaptek masalah make up make up an.. Di depan lampu dan kamera, memang ada tuntutan penting tsb.

Tapi jam 3 aku ada janji ke shafa photography to suatu keperluan. Dipotong waktu shalat, sampailah di rumah bang Ivan Farddyan si bos Shafa, di pukul 4 kurang 20menitan gitu deh. "ah, palingan gak lama" pikirku.

Dugaan meleset. Sebagai seorang fotografer profesional, bang Ivan menjelaskan banyak sekali. Haduwh. Mulai gelisah. Mau melirik jam terus-terusan gak enak juga tar diliat ama beliau. Jam 16.10 akhirnya berhasil juga aku memotong penjelasan beliau (yang sebenarnya sangat sayang dilewatkan). Yeah tapi mau bagaimana lagi. =(

Meluncurlah aku ke kantor dan tiba di pukul setengah lima lewat dikit. Sampai di ruang make up, mba Ani sudah gak ada. Yah kecewanya aku. Diruangan hanya ada Mba Maria presenter Nada Oriental. Kamipun ngobrol-ngobrol ringan sambil aku merapikan riasanku..

(bersambung ke part 2. Capek ngetik di keypad. Rehat dulu ah. Hehe)

Pontianak, 2 maret 2011. Pukul 07.39

Larik Sajadah

Sajadah. Tempat bertumpunya kening, telapak tangan dan lutut. Potret titik terendahnya seorang hamba dalam balutan sujud. Simbol ketundukan, atas dzat yg Maha besar dan Maha agung.

Diatas sajadah beragam manusia ditempa. Adakalanya mereka bertengger sebentar untuk kemudian bersegera berdiri dan pergi. Ada juga dr mereka yang tengah dibebankan persoalan hidup tingkat tinggi sehingga terpekurlah dirinya dalam guguk haru diatas kain itu.

Adakah yang merindukan potongan sajadahnya? Adakah yang merasakan begitu berbekasnya mereka dgn pengalaman bersama sang sajadah?

Diatas sepotong sajadah. Ada keharuan atas hubungan vertikal yang tercipta. Dan kembali...setiap jengkal tubuh merapat pada-Nya.

(pontianak, 1 maret 2011. 08.49 a.m). Saat 6 kata tertuang..

Epitaph terakhir mu, "teman"...

...Berderet. Memenuhi inboks. Terseret-seret. Hati ditohok...

"Jangan mentang2 x x x x x x lalu dgn mudahnya x x x x x x x. Percume punye segalenye. Tapi tak ade manfaatnye"

percume punye segalenye. Tapi tak ade manfaatnye. Percume punye segalenye. Tapi tak ade manfaatnye. Percume punye segalenye. Tapi tak ade manfaatnye. Percume punye segalenye. Tapi tak ade manfaatnye---> menggaung terus bak bola bekel, berpantulan disekeliling sebutir kepala..

(28 Februari 2011, 12.04 p.m)

Sajak sepotong catatan

Tak ada lagi 7 huruf itu didalam catatan ini. Yang dimulai pada S dan diakhiri tepat di T.. Roboh pagar karna dibabat. Apadaya tak ada tangan kan memegahkan kembali. Sudah hamba coba wahai bapak. Apadikata batang tangan hamba ditempa sakit sekali...

Pikir menjauh dan terbang saja melewati lautan. Biarkan mata terus terbuka.. Cukuplah sudah kita bersangkakan baik dalam perasaan dan perbuatan. Malang akhirnya tetap diluka...

Slamat tinggal seroja malam.. Tenunan kain iringkan ucapan permaafan.. Kini 7 alfabet kulipat dalam genggaman. Untuk kutaburkan jauh jauh di lautan yang dalam...

(pontianak, 28 Februari 07.16 a.m)

Rabu, 02 Maret 2011

KANVAS KELABU

Dua telinga dua mata. Berkejora kelap kelip bergelayutan di semak-semak harapan. Aku adalah godam puisi. Menghalau keping-keping ketidakpuasan menjadi alat ukur pasti...

Apa kabar hati yang berlubang? 1 tetes gigilan embun mampu menyembuhkan, bukan? Warna-warna cerah tergores patah-patah di balik kanvas kelabu... Pelangi pucat menceruat. Dan tangis menjadi badai kedua...


Sekarang mari paparkan wajah ke langit.. Tundukkan dan hirup aroma mayang ini. Sejuta jiwa-jiwa alam. Masih butuh orang-orang seperti kita.
Percayalah....

Sabtu, 26 Februari 2011

Adagio Februari Malam

Dekatkah akal dengan hati?

Sirap akal memanggil-manggil janji yang bergelantungan di bibir-bibir buku. Tempat kau, aku dan bukan mereka mencorat-coret kebimbangan yang berdansa sepanjang bulan.


Bicara tentang bulan. Aku memeluk bulan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Tapi tidak pada bulan tersulung. Yang meremang, berkabut dan hilang bak cahaya-cahaya tersesat.


Tidak cukupkah melipat puisimu kemudian menyematkannya pada jejeran abad yang masih dikayuh? Tidak cukupkah melelah namun masih menyimpan gudang-gudang harapan yang menua? Aku menggigil bersedekap, menghitung2 bulir-bulir kepastian dan ketidakpastian..


Sementara di jantung yang terus berdetak.. Satu persatu angka-angka di kalender patah. Dan dua derita harus berpisah......



(ptk, 25 febr 2011. 00:57 a.m)

Selasa, 15 Februari 2011

Hey..kamu. Saya Minta Maaf!

Berkali-kali disaat lapang saya mengingatkan kepada diri saya sendiri, "Cukup katakan yang baik-baik saja kepada orang-orang terkasih kita. Karena kita tak pernah tau, bisa jadi itu adalah perjumpaan kita yang terakhir..."

Hiks...ini adalah perkataan dari seorang penulis ; Afifah Afra, dari sebuah pengalaman pribadinya. Aku tak mau mengalaminya, yang pasti :(

Tapi apa dikata, diri yang separo pleghmatis dan separo sanguinis ini kadang menerajang nasihat diri sendiri. Sebuah sms telah terkirim kepada salah satu sahabat terbaikku. Kata-katanya sungguh pedas menyakitkan.

Dan pada akhirnya..Aku lagi-lagi menyesal. Menyesal, menyesal. Sungguh menyesal!!

Dan kini mungkin entah apa bayaran yang harus kuterima. Sungguh takut dengan murka sahabatku. Terlebih jua, takut saya akan murka Allah SWT.

Maaf.

Satu kata ini... rasanya ragu tuk saya layangkan. Ragu.

Tapi...pada akhirnya...aku harus mengalah pada ragu... :((

Ayoo semangat, mang!

Nii cerita saya dua hari lalu..tepatnya hari Ahad tanggal 13 Februari 2011. Kayak biasa kalo siang saya ada jadwal siaran I LOVE BOOK (13.00-14.00) di salah satu Radio Dakwah di Kota Pontianak 105,8 FM ( heheh promosi lok sikit). Kayak biasaa...sbagai manusia biasa..hihi..jam-jam segitu kalo perut belum di isi, pasti akan terjadi sebuah pergejolakan yang menuntut perbaikan. Dalam istilah yang lebih sederhana : aku lapar, dan aku butuh makan.


Heheheh..gitu lah kira-kira...
Disebelahku ada Akh Hanafi "Susis" si Operator. "Fi....mo pesan ndak, nasgor mamang?" tanyaku....Blom ada sinyal positif karena kebingungannya, akhirnya aku langsung aja menghubungi si mamang Nasgor. Biasanya kita disini pesen delivery...cieeeeee sok sok sibuk..haha



Agak lama kook ngga tersambung-sambung yach?? dua kali aku cobe menelepon si Mamang, tapi ngga ada yang ngangkat. "Eh..mungkin Mamang lagi sibuk masak kali..banyak pembeli.." pikirku. Aku enggan menghubungi lagi. Takut nge-ganggu. Hihihihihi
AKhirnya kuputuskan (Seperti biasa) untuk menunda makan siangku menjadi makan sore, yakni pada pukuyl 17.00 nanti. Ehh ternyata tak lama hp berbunyi ..si mamang me-miscol..eh??

Akhirnyaa...aku menelepon dia kembali..


"Assalamu'alaykum..Haloooo Mang! Ni dengan Mimi Radio Mu********. Pesen nasgor ye Mang!"

Die jawab "Waduh dek..tendanya sudah ndak ada".

Saye tanya agik lah, "Ehh ngape pulak?".

Dia jawab agik, "Soalnye saye kena gusur dek..." .

Owowow. Siann mamang itu..Melayang sikit pikiran neh.....Ade kembalian Mimi seribu rupiah belom dibalikin me die dua minggu lalu.. hihihi...
*sadis dot net*



Gitulah ye ..kasian nasib orang kecil nih. Yee Mimi juga ngga tau amat gimane sebenarnye hitung-hitung maslahat mudharatnye. Mungkin pihak2 terkait juga punye alasan yang baik mengapa mereka tuu menggusur para penjual yang ada di wilayah tersebut. Tapi dari mata wam mimi nih, Mimi justru bersyukur orang-orang tersebut ada, karena ini berarti mereka membuka lahan kerja dan mengurangi persentase pengangguran yang ada. Bayangkan...kriminalitas juga bisa menurun, ye ndak sihh?

Tapi yang bise Mimi lakukan saat ni
yah hanya mendoakan mereka agar dengan ade hal-hal kayak gini, mereka justru lebih taft , lebih kuat lagi dalam menghadapi asam garam hidup. ye ndak sii???

Yah...moga aja mereka bisa kembali berjualan lagi. Dengan demikian mereka bisa kembali menyambung hidup dan berkarya.... Ayoo semangat mbak dan Mamaaangg!!!