Pagi tadi, mulai pukul 7 pagi aku memulai hobi baruku untuk menongkrongi TV one, tepatnya lagi di program acara Apa Kabar Indonesia? Disana hadir seorang narasumber yang aku ngga terlalu menyimak siapa namanya. Ternyata tema yang diangkat adalah mengenai naiknya harga kertas sekitar 15%-20%! Wah, ini persentase yang cukup besar! Tak pelak lagi, digaris bawahi disini bahwa para penerbit sedang berada dalam masalah besar. Bahkan bisa jadi, diramalkan para perusahaan koran bisa sampai menutup usahanya.
Wah, masa’ seh??
Ternyata, dari perbincangan hangat tersebut, problema ini terjadi bukanlah dikarenakan stok kertas yang tidak memadai. Justru stok sangat banyak (bahkan sampai dieskpor). Namun yang menjadi masalah adalah, harganya melangit!
Pengaruhnya tidak hanya untuk eksistensi para perusahaan Koran atau penerbit. Tentunya pengaruh naiknya harga kertas ini akan menghantam para konsumen, yang setiap hari membutuhkan Koran untuk menilik berita-berita teraktual dan untuk memperkaya wawasan dan kejiwaan.
Lebih jauh lagi, bagaimana nasib anak-anak didik yang sebentar lagi akan memasuki tahun ajaran baru?
Kalau kita membandingkan dengan beberapa Negara, ternyata jika dibandingkan, betapa masih “lux”-nya harga koran versi
Ini berarti Koran di Indonesia memang masih tergolong barang mewah!
Kalau sudah begini, rugilah sebuah bangsa yang tidak bisa mendulang ilmu dan membuana cakrawala, jika untuk membaca saja mahal harganya!
So, tuk pemerintah, saya setuju dengan yang diungkapkan oleh salah seorang presenter Apa kabar
4 komentar:
Kacau bangget. Apalagi buat yang sedang mengerjakan skrispsi. Huaaaa
bentar2...stok melimpah kok harga malah naik seh? *msih bingung*
semoga PPn-nya bisa dihapuskan......
amin...
to mardee (the bee), maksutdnya, yah kayak kasus pangan kita, stoknya banyak, tidak berkekurangan. Nah tapi harganya mahallll..ya g tau juga knapa harganya malah mahal..namanya juga kebijakan pemerintah kita..:)
klo harga kertas naik, kira2 harga kitab ikutan naik gak ya?!
Posting Komentar