::Kita adalah salah satu dari spesies yg berdiam di nenek moyang yg kita sebut bumi.. Selama kita masih menjunjung tinggi nilai-nilai moral, memiliki keyakinan (mgkn mksudnya agama),maka kita mampu untuk terus bertahan hidup::
kira-kira begitulah pesan yang muncul di layar,dari sebuah film yg ditayangkan di Global Tv waktu sahur tadi (karena telat nontonnya,aku ngga tau judulnya).
Secara garis besar, film tsb menceritakan tentang kekacauan dan kegemparan Rakyat Amerika akan gempa (aku g tw crita awalnya, soalnya ntn di pertengahan). Presiden dan segenap jajaran2 orang2 tercerdas pemerintahan mengerahkan kekuatan terbaiknya untuk menyelamatkan Rakyatnya.
Kucermati. Pesan moral yg membekas bagiku dari film tsb ckup banyak. Adegan Dr.Nolan, yg mengorbankan dirinya demi meledakkan sebuah misil, cukup menyentuh. Misil yg seharusnya berada sekian meter di bawah permukaan tanah, dikisahkan gagal krna s4 tjd gempa sebelum ia benar2 berada di permukaan bumi yg tepat. Akibatnya, akan menggagalkan proses penyelamatan rakyat. Dr.Nolan, mengambil inisiatif untuk meledakkan misil secara manual krna kabel yg terputus. Yg menarik bagiku, pada saat ia sudah mengorbankan dirinya di curam kematian demi rakyatnya. Malang, sebuah gempa susulan membuatnya terjebak,ditindih oleh misil shnga ia gagal menekan tombol peledak. Aku berpikir. Luar biasa. Gagal menjalankan misi, padahal sudah berkorban nyawa sendiri? Kalau gagal, berarti sia-sia usahanya? Toh mati juga.. Nah. Betapa besar peran keikhlasan disini. Bayangkan, kau dalam beberapa menit akan mati, padahal tadinya berniat menyelamatkan banyak orang; Engkau mati dlm kegagalan. Hah! Masya Allah. Ikhlas. Bkn krna ingin dipuji. Tp karenaNya saja. Bukankah Allah melihat niat dan proses?bukan hasil?
Adegan lain yg bagus sekali pd film tadi adalah, scene pada saat California di hantam gempa 10 S.R. Air dengan gelombang besar mengejar manusia-manusia yg tadinya dievakuasi.ALLAHU AKBAR. Teringat gambaran Al-quran tentang kiamat,dimana bahkan bayi yg tengah menyusu ke ibunya,sampai terlepas! Entah tentu kiamat nanti akan jauh lbh dahsyat kegoncangannya. Nah. Pada adegan ini, beberapa tokoh yg tadinya pernah mengumpat peristiwa dgn mengatakan "shit" atau sial, tatkala maut di hadapan nya, terlontarlah di mulut mereka, "oh my God", Ya Tuhan. Bahkan mr.President yg awalnya tegas, tegar dalam mengomandoi staf-staf gdung putihnya, saat menyaksikan sbgn Rakyatnya lenyap dr permukaan bumi, terpekur lemah,pasrah seraya berucap, "GOD, help us. . .". TUHAN, tolong kami. . .
Lantas? Ah. Terpekur hati ini. Masih banyak diantara kita yang terang2an menentang alam dan penciptaNya. Padahal, dalam waktu 1 detik, Allah bisa menghancurkan kita dan alam raya.. :Sejenak diri saya bergidik:
siapa yg tak butuh Tuhan? Saya ulang lg, siapa yg selama ini bertingkah seakan tak butuh TUHAN? YA Allah, mg bukan saya. Banyak diantara kita yang trkdg dgn ringan nya, memperolok-olok Syurga, Neraka, bencana, azab, agama. Na'udzubilLah. Padahal siapa kita? Kita tidak se super power fir'aun dan Namrud, atau se kaya Qarun. Bhkan mereka hidup di era Nabi2 yg nyata kesholehannya. Bygkan,teman! Untuk Mereka saja, mudah bg Allah untk mengazabnya! Apatah lg KITA? Smoga kita tergolong hamba-hamba yg waspada. Waspada thd dosa dan khilaf. Sebuah teguran untuk saya pribadi. Di penghujung Ramadhan. 27 Ramadhan 1431 H. Maaf lahir batin . . . (mimi chatz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar