Alhamdulillah..
Pagi-pagi jam 08.30 dengan dianter suami aye,
kami berangkat ke Puskesmas Sui. Durian. Alhamdulillah Puskesmas yang lumayan gede itu udah cukup rame di padati masyarakat. Akupun ngedaftar di ruang KIA untuk ibu dan anak…
Setelah diperiksa ama bidan, ternyata harus nunggu dokter lagi karena mau USG. Tenyata dokter datangnya agak siangan yaitu jam 11.00. Gapapa deh…toh sambil nunggu bisa nobrol-ngobrol dengan ibu-ibu hamil yang juga pada ngantri.
Rata-rata mereka hamilnya udah yang lumayan gede. Salah satu Ibu yang banyak kuajak ngobrol adalah Ibu Tri Murti yang lagi hamil anak keduanya. Anak pertamanya udah umur 5 tahunan dan dulunya lahir di Samarinda. Macem-macem obrolan ama Ibu yang kalem tersebut. Salah satunya tentang pola makan. Ternyata emang penuh warna-warni dan pengalaman-pengalaman seru yang masing-masing Mommy berbeda-beda ngalaminnya selama masa kehamilan. Yang penting, semoga anak-anak senantiasa sehat, kuat, tanpa kurang suatu apapun.
Bosan menunggu saya jadi keinget sesuatu. Suami kemana, yah..Kayaknya tadi die berjalan kearah koridor belakang tapi kok nggak balik-balik. Mungkin Opi merasa ga enak banyak ibu-ibu. Karena aku juga udah lumayan boring di ruang tunggu, sayapun jalan-jalan ke luar ruangan untuk sedikit menghirup udara segar. Saya bersyukur sekali ngga nemuin ada yang merokok…hehe. Biasa aja ada tuh orang yang mau di RS kek, Puskesmas kek, wilayah sekolah kek, lagi puasa kek, ada bayi kek…truss aja merokok… Untunglah disini bener-bener no smoking..(hihihi).
Whew beranjak keluar sayup-sayup terdengar obrolan asyik dan semangat dari suamiku dan temen-temen barunya. Rata-rata para bapak yang juga lagi nungguin istrinya untuk cek kehamilan. Geli-geli juga ngedengernya, Ni orang-orang baru juga beberapa menitan kenal tapi obrolannya heboh banget kayak orang arisan. Aku pun akhirnya memilih duduk di kursi panjang deket situ sambil menatap pepohonan hijau di depan.
Sekitar 1 jam-an menunggu, finally dr.Tri Wahyudi SpOG. Bener-bener “in-time” banget deh. Tepat pukul 11 beliau benar-benar datang. Dokter berperawakan tinggi besar tersebut langsung menuju ruangan dan menyiapkan peralatan USG. Ternyata aku yang dipanggil duluan untuk periksa. Aku dan suamipun masuk ke ruangan.
Subhanallah, setelah diolesi sesuatu ke perut terus ditempelin alat USG, I can see my baby……!! Campur aduk ngeliatnya dan dalam hati bener-bener full tasbih. And in fact, usia my baby adalah 9 minggu 4 hari. Woww……
“Liat ngga nih yang bergerak disini? Ini adalah jantungnya dia. Udah berdetak…” kata dokter Tri. Huhuhu pengen nangis ala sinetron….It’s like a miracle and I wanna kiss my husband!
Sayang banget dokter lagi ngga bawa alat untuk mengambil “foto” hasil USG. Pengen banget bawa pulang terus kasih tunjuk ke orang rumah.
Trus dengan PD-nya saya nanya ke dokter, “dok..berat bayinya berapa ya?”
wkwkwkkw
Dokternya agak kaget trus ketawa. “Hoo…belum ada berat dong. Ni aja baru sekitaran 2 cm-an panjangnya ^__^” heheheh
Wah Alhamdulillah… Semoga Dd sehat, kuat, tanpa kurang apapun saat lahir nanti. Dan semoga Allah ‘azza wa jalla senantiasa mengabulkan sepaket doa dari kami orang tua-nya..
IM SO HAPPY…..Terima kasih ya Allah…….
Cellular (2004) adalah film kedua dari Chris Evans yang aku tonton setelah PUSH (2009). Film terakhir Evans yang aku sempat tonton adalah Sunshine (2007). Dia udah banyak main di berbagai film termasuk dalam Fantastic Four. Nah aku demen banget neh dengan film Cellular. Jalan ceritanya bagus. Walo IMDb cuma ngasih score 6.5 dari perfect score 10, tetep aja ni film menghibur. Aku nonton 2 kali. Film ini bergenre crime-thriller. Tapi oke banget soalnya sering diselipin humor-humor segar yang menjadi penyeimbang ketegangan-ketegangan yang ada. Chris Evans bener-bener piawai dan sok lugu deh mainin peranannya sebagai Ryan, anak muda Bengal, egois namun ternyata jadi hero untuk sebuah keluarga yang sama sekali tidak dia kenal.
Berkisah tentang seorang guru Biologi yang punya keluarga bahagia. Dia adalah Jessica Martin (Kim Basinger). Dia punya suami dan anak cowo bernama Ricky Martin yang baru berusia 11 tahun. Pada suatu hari, malang menimpa. Dia diculik oleh segerombolan penjahat tanpa dia tahu apa dan mengapa. Serunya disini, Jessica disekap disebuah ruangan gelap dang a bisa kel
uar. Harapan satu-satunya hanyalah sebuah telepon yang sudah rusak dihancurkan oleh si penjahat. Telepon tersebut (dengan modalnya sebagai seorang guru) berusaha ia sambungkan lagi dengan mencoba menyambungkan kabel-kabel yang rusak. Tanpa tahu bakal tersambung ke siapa.
Sampailah sambungan telpon tersebut ke Ryan (Chris Evans). Jessica memohon kepada Ryan untuk memberikan telepon itu ke polisi dan meyakinkan Ryan berkali-kali bahwa ia adalah korban penculikan, dengan sebuah telepon rusak yang jangan sampai terputus, karena ia sudah bersusah payah menyambungkan kabel-kabelnya untuk bisa menelepon.
Awalnya Ryan menganngap itu adalah lelucon. Tapi setelah Jessica mengatakan “Aku tak percaya Ryan. Kau adalah orang yang egois. Aku hanya meminta 10 menit dari waktumu. 10 menit. Untuk membawa telpon ini ke kantor polisi. Tapi kau tak mau membantuku”. Ryan pun segera menuju kantor polisi. Malangnya, sersan mooney yang menerima telpon Jessica, hanya sempat menuliskan nama dan alamat Jessica di Brentwood. Eh..tau tau ada kekacauan di kantor polisi ulah dari penjahat2 yang berkelahi. Ryan pun disuruh melapor ke lantai atas.
Ryan yang kebingungan berlari-lari ke lantai atas. Disini diselipin hal-hal kocak (tonton sendiri deh). Nah..pada akhirnya…melalui telepon Ryan akhirnya tahu keadaan sebenarnya dari Jessica Martin. Dia BENAR-BENAR DICULIK DAN DISIKSA oleh para penjahat. Ryan mendengar melalui telepon bagaimana si penjahat menyiksa Jessica.
Setelah itu, jadilah Ryan sebagai orang yang berusaha menyelamatkan Jessica Martin dengan terus terhubung melalui telepon. Adegan-adegan tegang, plus konyol-konyol bermunculan. Kebayangkan sulitnya mempertahankan hubungan telepon dengan seseorang yang menggunakan telepon rusak tanpa tombol-tombol nomer yang bisa dipencet? Jika mereka terputus, habislah sudah. Nyawa Jessica terancam.
Film ini penuh keharuan, ketegangan tapi bikin ketawa sana-sini. Salah satu adegan lucu yang ditampilkan dengan apik oleh Chris Evans adalah saat dia kebingungan mau mencari charger. Hapenya lowbet. Jika hape nya mati, maka dia tidak akan terhubung lagi dengan Jessica.
Diapun segera berlari kearah sebuah pameran cellular dengan niat minjam charger. Tapi tak ada satu orangpun yang peduli, bahkan dia berkali-kali disuruh antri. Akhirnya Ryan menembak ke sebuah balon/lampu mainan, seolah-olah seperti perampok. Lalu dengan lantang dia tereak, “Siapa yang mau minjamin aku charger??” hehe…barulah orang-orang pada nyodorin dia charger.
Akhir dari cerita ini haru tapi kok kurang panjang ya..hehe. Pokoknya seru abis deh ceritanya. Lumayan menghibur….