Senin, 29 September 2008

"Jangan-jangan nggak bisa masak, Tante?"



Gimana prasaan kita jika H-2, H-1, hari H, H+1 (dan seterusnya) dengan H yang tak terkira, menjelang hari raya idul fitri kita masih tersibukkan dengan kesibukan di luar tanpa "menyentuh" urusan dalam rumah? Padahal yang namanya Idul Fithri begitu eloknya jika anak perempuan (palagi kalo dia semata wayang alias cewek satu-satunya), lebih banyak berdiam diri di rumah, membantu Ibu mempersiapkan segala macam keperluan hari raya secara FOKUS, TERARAH dan PROFESIONAL (halah, apa coba!).

Sore kemarin terjadi percakapan antara dua orang insan yakni Ibu saya dan ***Yang-Tak-Boleh-Disebut-Namanya** atau "KAU-TAHU-SIAPA" (Ih, kayak Lord Voldemort aja). Settingnya adalah halaman rumah saya dan terjadi bertepatan ketika kami akan menghadiri undangan buka puasa bersama keluarga besar Sukadana yang digawangin oleh OSO (Oesman Sapta Oedang)di Grand mahkota Hotel.

Singkat cerita, 2 tokoh dari tulisan ini tadi bercakap-cakap gak tau juga awal mula yang diomongin apa, bertepatan pada saat saya masuk bentar ke rumah dengan terburu-buru untuk mengambil slayer yang tertinggal ( panas banget bo' mataharinya.. Gak boleh keluar tanpa slayer dong..). Samar-samar saat melangkah menuju halaman, suara mereka terbawa oleh angin sore berhawa panas dan mudik di telingaku yang ngga tajem-tajem amat ini.

IBU : "....................." ( Belum kedengaran jelas yang diomongin)

Lord Voldemort : "....zz..mimi.......ZzZ." (Udah mulai samar-samar)

IBU : ".........ZzZ..ya..Mi..Ya...ZzzZZ...."

Lord Voldemort : "ZzZ...Hmm...Itulah....,, ZzZz..."

IBU : "...Ya, zzZZzz......mungkin...ZzzZZ"

Lord Voldemort : "Hmm...jadi ZzzZZ Mimi....ZzZZ..."

Akhirnya........

IBU : "Mimi sibuk sering di luar....."

Lord Voldemort : "Wah wah, jangan-jangan Mimi nggak bisa masak nih, Tante?"

TRINGG!!! Ni hal-hal yang tergolong sensitif bagi saya. Pas minta statement pembicaraan tsb diulang, Yah..ngga ada siaran ulangnya. Yang jelas prasangka saya gini : Lagi ngomongin Mimi yang sering keluar rumah dan ngga bisa masak...Gitu.

Yang jelas melalui tulisan ini, mewakili mereka yang tersibukan di luar rumah (mewakili akhwat Radio juga, sebangsa K nana en Risma). Saya hanya ingin meminta maaf kepada sanak keluarga mulai dari keluarga inti ampe keluarga besar. Bahwasanya saya sangat menghargai stempel Djarum Super (Djarang di Rumah Suka Pergi), namun dengan berbesar hati saya hanya ingin menyentuh sudut terhalus semuanya bahwa apa yang saya lakukan disini semuanya Insya Allah juga mengandung kebaikan dan kemaslahatan (Amien....). Jadi tolong dimaapkan..... >^,^<

Semoga di waktu dekat ini saya bisa memperbaiki siklus hidup saya. Agar tidak ada pihak-pihak yang terdzolimi. Jika hampir setengah dari Ramadhan ini saya habiskan untuk berbuka di luar rumah (hik256x) saya harap jika umur saya sampai tahun depan di ramadhan selanjutnya, Allah akan mudahkan saya untuk lebih sering berada bersama-sama keluarga di rumah. Amien256x.

"Jangan-jangan nggak bisa masak, Tante?"

Duwh....kata-kata ini sungguh membuatku terluka.....( Hiy, apa coba!!).

Dah ah pamit dulu......

Wassalam

Minggu, 28 September 2008

Mon, , , , ,


Akhir-akhir ini ada hal yang cukup menggelitikku. Bukan hal besar, namun masalah kecil namun dipikir-pikir sangat berarti untuk dipikirkan (halah, apa coba!).

“Mon,,,,,” ni dia yang sapaan yang akhir-akhir ini kembali menggaung menggema sejagad raya. Pusaran katanya menerobos brutal dan random ke telingaku.

“Mon, , ,” bukan merupakan singkatan ngga jelas dari panggilan soheeb Aa Abdel, Temon. Justru Nick ini sudah pula kuterima sejak masa kecilku,

“Mon Mon, , , “ demikianlah abang semata wayangku kerap memanggilku di era 93-an. Apa susahnya sih memanggil “Mi, mi” gitu. Lebih simpel, toh? Ternyata ide brilian primitifnya itu muncul pada saat membaca majalah Bobo kolom Bona gajah kecil berbelalai panjang yang juga diramaikan oleh tokoh Mak konde. Dari Mak konde inilah dimunculkan juga sosok monyet usil yang tak mudah diatur apatah lagi disuruh-suruh, tersebut bernama Mon Mon.

Inilah pangkal masalah. Abangku berasumsi aku punya kemiripan dengan tokoh monyet tersebut ( Hatsyii!!!). Hingga hari ini panggilan itu masih kerap digunakan pada waktu dan tempat yang katakanlah, wrong time and in a wrong place. Selalu saja dominan pada waktu dan tempat yang salah…………………..

Belasan tahun bergumul dengan nick itu, akhirnya membuat hati, pikiran dan senyuman kembali mengadem dan terbiasa. Biarlah,,, anggap saja itu lovely nick. Ngga masyaa..lah…(,”).

Tapi yang menggelitik sekarang ( balik lagi ke paragraph 1). Ternyata nick rahasia ini ( hanya berlaku di zona keluarga), jebol juga di kalangan komunitas radio tempat aku bernaung. Beberapa orang di pelopori oleh yang berinisial “Rz” berhasil mensosialisasikan nick ini kembali. Diikuti oleh “Dj” yang akhir-akhir ini paling getol melakukan penggunaan nick tersebut untuk waktu dan tempat yang tak terbatas.

“Mon. , . atau Momon, , ,” nama baru yang terkadang ketika aku mendengarnya, muncul nuansa berbeda. Nuansa dramatis yang tak dapat dilukiskan dengan goresan kata per kata disini.

Ada nilai rasa yang berbeda ketika ada yang memanggilku dengan nick itu, , ,

Ini memang Lovely Nick….

Bisa jadi. . . . . .

Sabtu, 27 September 2008

APOLOGIZE



You…

The one who closed that door 4 me

And built this wall against me,,



You...


Forbidden the floor to be walked by me

And switch on a big rainy wind to me, ,



You…


Who discover that I’m nothing less than a looser

On your mind and thought, ,


No matter what I do

No matter how hard I try
It seems to be so wrong
In that useless stupid selfish freak, ,





Wish you to change

Wish you to erase it all from yours
N then I’ll back to fulfill the missing from yours
And then I’ll back to fulfill the missing part in your soul

Selasa, 09 September 2008

Akhirnya.....


Akhirnya dapet juga karakter-karakter yang akan berperan di film Ketika Cinta Bertasbih yang akan di garap oleh Chaerul Umam. Semangat bwt para Duta KCB!

Pontianak goes to Jakarta...n..Mesir..hehehe























Melalui Blog ini, Mimi secara resmi *halah* ingin mengucapkan selamat dan sukses kepada Nidia AR Alqadrie (Ninid) dan Roshinta Listia (Oshin) atas keberhasilannya mewakili Kalbar untuk menembus Grand final Audisi Cari 5 bintang Film ketika Cinta Bertasbih.

Luruskan niat sempurnakan ikhtiar ! Ingat selalu perjuangan 19 dari kita, pahit asem manis selama di Pontianak, Mess dan karantina Depok.


Di tunggu film-nye. 'En Salamin bwt Dude herlino >^.^<>


Sabtu, 06 September 2008

Renungan 7 Ramadhan


Untuk diriku yang lalai

Dengarlah bisikan ini

Akhir kehidupan kita adalah tercermin dari kebiasaan-kebiasaan kita

Bersiagalah!

Dr.Abdullah Azzam sudah menegaskan bahwasanya kamu sendirilah

Sang arsitek kematianmu sendiri

Maka rancang dan rencanakanlah kematianmu dengan sebaik-baiknya!

Untuk diriku yang lalai

Kenapa pernah tersirat dalam hatimu untuk meninggalkan dakwah?

Membutakah mata hati oleh pesona dunia raya?

Padahal Allah tegaskan untukmu untuk pergi berperang

Baik dalam keadaan BERAT maupun RINGAN!

Berteriaklah untuk keluar dari jalan dakwah!

Padahal sesungguhnya di saat itulah

kau sedang menjatuhkan dirimu sendiri ke jurang kehancuran!

Karena Islam akan terus berjaya

Dengan ada atau tidaknya kau disini

Bukan islam yang akan kalah

Namun dirimulah yang akan jauh merugi

Cutilah kau dari dakwah!

Inilah simbol bagi orang-orang yang tidak beriman!

Kembalilah masuk ke barisan mulia ini

Sekarang atau tidak sama sekali

Maju, dan songsonglah Syurga

Hilangkanlah kelalaian

Kembalilah kepada kemuliaan

( Thanks to Ust. Fatahillah Abrar dan panitia Daurah Tarqiyah..)